Rabu, 18 September 2013

Menghitung Masa Subur Wanita

Menghitung masa subur wanita sangat perlu dilakukan untuk beberapa kepentingan. Antara lain adalah guna membuat sebuah perencanaan keluarga seperti rencana hamil atau justru rencana menjarangkan kehamilan. Dengan mengetahui masa subur wanita, dapat diprediksi secara tepat kapan melakukan hubungan yang bisa berbuah kehamilan dan atau justru sebaliknya, mencegah terjadinya kehamilan.
Kehamilan dapat menjadi suatu hal yang diharapkan maupun sebaliknya, kurang dan bahkan tidak dikehendaki oleh pasangan. Bagi yang hendak mencegah kehamilan, alasannya beragam. Mulai dari belum siap memiliki momongan sampai dengan yang sudah memiliki lebih dari cukup momongan. Faktor usia juga dapat menjadi salah satu alasan adanya pencegahan kehamilan.
Terdapat beberapa cara di dalam menghitung masa subur. Cara-cara tersebut mulai dari yang bersifat natural atau alami sampai dengan menggunakan alat khusus untuk mengetahui kapan wanita mengalami masa subur.

Adapun untuk menghitung masa subur secara alami dibutuhkan siklus haid yang relatif teratur. Sebelum berbicara mengenai cara menghitung masa subur wanita, terlebih dahulu perlu dijelaskan apa yang dimaksud dengan masa subur itu sendiri. Masa subur merupakan saat ketika seorang wanita mengalami siklus ovulasi di mana ketika terjadi hubungan seksual yang selanjutnya terjadi pertemuan sel telur dengan sel sperma pria, akan menimbulkan terjadinya kehamilan.
Berikut merupakan cara-cara menghitung masa subur wanita :
1. Dengan sistem kalender
2. Menggunakan uji lendir atau periksa lendir
3. Menggunakan sistem pengukuran suhu tubuh wanita
4. Dengan menggunakan kalkulator masa subur.
5. Dengan menggunakan periksa air seni
6. Menggunakan alat disebut ovutest scope
Cara dan alat tersebut di atas sudah banyak dilakukan oleh wanita di Indonesia. Untuk melakukan perhitungan masa subur dibutuhkan berbagai informasi yang akurat, mulai dari lama siklus menstruasi setiap bulannya, tanggal terjadinya menstruasi diikuti dengan tanggal berakhirnya menstruasi. Meskipun demikian, jika menghitung masa subur menggunakan alat pada umumnya relatif lebih mudah karena alat dapat mendeteksi masa subur antara lain dengan kualitas suhu tubuh serta kondisi fisiologi wanita. Begitu pula dengan tes secara laboratorium. Namun jika menggunakan alat maupun tes laboratorium menjadi relatif lebih mahal atau dengan kata lain memerlukan biaya yang lebih. Sementara dengan menggunakan sistem natural seperti cara kalender, mengecek lendir, suhu tubuh tidak terlalu memerlukan alat maupun biaya yang lebih besar.
Beberapa pasangan mengeluh terjadinya kegagalan khususnya ketika menggunakan perhitungan masa subur guna menjarangkan atau mencegah kehamilan. Bahkan diklaim oleh beberapa pengguna sistem KB dengan menghitung masa subur secara sistem kalender, memiliki resiko kegagalan terbesar dibandingkan dengan sistem KB lainnya.

Sebenarnya kegagalan terletak pada ketelitian serta kecermatan di dalam mengaplikasikan rumus di dalam menghitung masa subur. Perlu adanya kerja sama yang bagus anatara wanita dan pria pasangannya di dalam menentukan masa subur. Terkadang seorang wanita, meskipun menjadi pelaku, namun tidak cermat di dalam mencatat kapan menstruasi dan lamanya menstruasi. Pasangan perlu membantu wanita mencatat jadwal menstruasi. Selain itu dengan adanya kerja sama yang bagus oleh pasangan dapat menghindarkan terjadinya saling menyalahkan ketika terdapat kegagalan KB. Begitu juga ketika penghitungan masa subur diperlukan untuk mempercepat memiliki buah hati, maka dengan kedua pasangan saling bekerja sama menghitung, maka tidak lagi terjadi saling menyalahkan ketika yang dialami adalah tidak juga mendapatkan kehamilan yang diinginkan.
Beberapa masalah yang timbul di negara berkembang termasuk di antaranya negara Indonesia adalah pihak pria sering tidak mau ikut campur di dalam sistem KB wanita karena dianggap wanita lah yang memahami tubuhnya. Akibatnya ketika terjadi masalah seperti gagal KB dan atau tidak bisa memiliki anak, pihak wanita juga yang akhirnya dipersalahkan. Bahkan kasus perceraian setelah ditelaah lebih jauh, banyak di antaranya yang disebabkan oleh adanya perencanaan keluarga yang tidak bagus. Salah satunya adalah di dalam merencanakan program kehamilan.

Yang juga perlu diketahui oleh pasangan yangs edang membuat perencanaan sehubungan dengan kehamilan adalah, ketika kehamilan itu sudah direncanakan, maka secara persiapan baik kesehatan calon ibu, mental, ekonomi serta aneka rencana rumah tangga ke depan lainnya sudah lebih optimal. Berbeda dengan ketika hamil tanpa adanya persiapan, yang terjadi mungkin sang calon ibu maupun ayah mengeluhb dengan ketidaksiapan. Akhirnya berdampak kurang bagus terhadap janin yang dikandung. Bukankah anak merupakan generasi penerus yang harus mendapat perlakuan yang optimal guna mempersiapkan kehidupan yang lebih sejahtera?
Dengan demikian, menghitung masa subur wanita menjadi suatu hal yang memang penting. Selain lebih aman dan tidak memberikan efek yang negatif buat kesehatan seperti halnya alat perencana keluarga lainnya, membuat perencanaan kehamilan dengan cara menghitung siklus subur cukup murah dan mudah. nah, kini semua ada di tangan anda, akankah merencanakan keluarga dengan lebih baik termasuk di dalam sistem perencanaan kehamilan?

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates