Hari itu Erna senang sekali karena dia merasakan adanya perubahan dalam dirinya yang menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Sudah hampir seminggu Erna terlambat menstruasi. Sebagai wanita muda
yang sudah menikah 5 tahun lamanya, kehadiran seorang anak tentulah
sangat diidamkan olehnya. Sebenarnya ini bukan kehamilan pertama,
sebelumnya Erna sudah pernah hamil dan keguguran,
padahal dia waktu itu sudah begitu bahagia dan berharap. Hampir seluruh
keluarga besarnya dikabari. Erna dan suami pun sudah menyelenggarakan
syukuran besar-besaran untuk menyambut kehadiran sang buah hati. Namun
rupanya takdir berkata lain, tepat saat usia kandungannya 4 bulan Erna
terjatuh dan mengalami keguguran. Sejak itu Erna merasa trauma,
karenanya kehamilannya kali ini tidak dia kabari terlebih dahulu pada
keluarga. Dia ingin menjadikannya surprise bila sudah menginjak 5 bulan
nanti.
Bulan demi bulan dilewati Erna dengan
bahagia dan penuh harap. Kehamilan kali ini terasa sedikit berat, karena
Erna merasakan morning sick yang luar biasa. Aroma nasi hangat
membuatnya selalu ingin muntah. Meski begitu Erna mencoba menghibur diri
dengan mengelus-elus perutnya yang kian membesar sambil bicara pada
sesuatu yang ada dalam rahimnya yang diharapkannya adalah bayi.
Menginjak bulan ke-5 Erna merasakan nyeri
pada perutnya seperti orang kontraksi. Yanto sang suami menyarankan
Erna agar mau periksa ke dokter kandungan, khawatir terjadi apa-apa pada
janin mereka. Erna pun akhirnya pasrah dan menurut saja saat rasa nyeri
tak tertahankan menderanya kembali.
Sesampainya di dokter kandungan, dokter
melakukan serangkaian tes dan USG. Erna dan suami menanti dengan cemas
hasil pemeriksaan dokter. Rasa was-was begitu tampak di wajah pasangan
muda ini kala melihat ekspresi dokter yang seolah berat sekali tuk
bicara.
“Gimana Dok bayi kami? Sehat kan? Tidak apa-apakan?” tanya Erna beruntun.
“Ny. dan Tuan Yanto…berat sekali bagi saya untuk menyampaikan ini, namun saya tetap harus menyampaikannya. Saya harap kalian bisa bersabar dan tidak menyerah. Sesungguhnya…tidak ada janin dalam rahim Nyonya, artinya tes menunjukkan tidak ada kehamilan. Sepertinya istri anda mengalami hamil palsu” ucap dokter kandungan pada mereka. Seketika lemas tubuh Erna tak sadarkan diri.
“Gimana Dok bayi kami? Sehat kan? Tidak apa-apakan?” tanya Erna beruntun.
“Ny. dan Tuan Yanto…berat sekali bagi saya untuk menyampaikan ini, namun saya tetap harus menyampaikannya. Saya harap kalian bisa bersabar dan tidak menyerah. Sesungguhnya…tidak ada janin dalam rahim Nyonya, artinya tes menunjukkan tidak ada kehamilan. Sepertinya istri anda mengalami hamil palsu” ucap dokter kandungan pada mereka. Seketika lemas tubuh Erna tak sadarkan diri.
Apakah Hamil Palsu Itu?
Hamil palsu atau istilah kedokterannya
Pseudosiesis adalah kondisi kehamilan palsu atau imaginer artinya tidak
terjadi kehamilan. Secara psikologis kondisi ini merupakan gangguan
psikologi yang cukup berat. Hamil palsu memiliki gejala yang serupa
dengan kehamilan normal pada umumnya, contohnya terjadinya pembesaran
perut, terlambat datang bulan, payudara membesar, mual.
Beberapa wanita kerap mengalami
gejala-gejala yang serupa dengan tanda-tanda kehamilan, namun setelah
dilakukan pemeriksaan hasilnya menunjukkan tidak adanya janin atau
kehamilan. Kondisi ini bisa disebut dengan hamil palsu. Hamil palsu
menurut Womenshealt adalah kondisi saat seorang wanita merasa dirinya hamil dan merasakan tanda-tanda kehamilan padahal sesungguhnya dia tidak hamil. Belum ada penelitian yang berhasil menemukan penyebab hamil palsu ini.
Para ahli meyakini bahwa situasi ini
muncul akibat adanya ketidakseimbangan hormon akibat rasa cemas, stres
yang berlebihan yang ditimbulkan oleh faktor keadaan atau keinginan
untuk memiliki keturunan yang sangat besar.
Hati-hati hamil palsu bila anda adalah
wanita berusia 40 tahun ke atas dan belum memiliki keturunan atau belum
pernah hamil sama sekali. Kemungkinan desakan lingkungan yang selalu
mempertanyakan tentang anak atau faktor psikologis yang berasal dari
dalam diri anda sendiri dapat memunculkan tanda-tanda kehamilan semu.
Gejala yang dialami oleh wanita yang
mengalami hamil palsu sama dengan wanita hamil pada umumnya, hanya saja
saat di periksa urin dan di USG tidak tampak adanya janin ataupun
kehamilan. Terlambat haid bisa dialami oleh wanita yang mengalami hamil
palsu. Contohnya adalah nyeri pada payudara, mual, morning sickness
serta adanya kenaikan berat badan. Hati-hati hamil palsu, segera
lakukan tes urin atau pemeriksaan dokter. Jangan biarkan berlarut-larut hingga memupuk harapan yang lebih besar, dan mengalami kekecewaan setelah penantian panjang.
Adanya gangguan psikologi yang menyebabkan hamil palsu dapat diidentifikasi dari gejala berikut :
- Adanya keinginan yang begitu besar untuk memiliki anak/keturunan, namun memiliki ketakutan untuk hamil.
- Sering mengalami fantasi-fantasi untuk mengingkari hal-hal yang tidak menyenangkan.
- Keinginan hamil yang dilatarbelakangi oleh harga diri atau dendam dan sikap permusuhan
pseudosiesis bisa dialami oleh wanita
mana saja, terutama mereka yang sangat mendambakan kehadiran buah hati.
Keinginan yang begitu mendalam membuat pikiran melancarkan
suggesti-suggesti ke otak sehingga kelenjar yang berada di otak
terangsang dan menghasilkan hormon oxytocin dan prolaktin, menimbulkan
gejala-gejala menyerupai gejala kehamilan palsu. Setiap perubahan kecil
dalam tubuhnya akan dianggap sebagai tanda kehamilan. Penimbunan lemak
perut dianggap sebagai tanda adanya pertumbuhan janin yang kian
membesar. Jadi waspadalah, jangan cepat menyimpulkan bahwa gejala yang
anda alami adalah sebagai gejala kehamilan. Periksakan segera diri anda
bila merasa mengalami gejala tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar