Rabu, 18 September 2013

Infeksi Toksoplasmosis

Infeksi Toksoplasmosis biasanya dikaitkan dengan infeksi yang menyerang ibu hamil, padahal infeksi ini dapat menyerang siapa saja. Dan banyak di antara orang yang terkena infeksi ini tidak timbul gejala apapun. Pada anak yang terinfeksi toksoplasmosis, gejalanya berbeda-beda tergantung pada usia anak dan sistem kekebalan tubuhnya.
Infeksi Toksoplasmosis disebabkan oleh parasit mikroskopik yang dapat hidup dalam sel manusia dan hewan, terutama kucing dan hewan ternak. Penyebarannya parasit ini bisa melalui :

  1. Kontak langsung dengan kotoran kucing yang telah terinfeksi (kucing dapat terinfeksi karena memakan tikus, burung atau binatang kecil lainnya yang telah terinfeksi parasit).
  2. Makan daging mentah atau yang belum dimasak dengan benar yang telah terinfeksi parasit.
  3. Makan sayur-sayuran atau buah-buahan yang telah terkontaminasi oleh kotoran.
  4. Penularan dari ibu yang telah terinfeksi ke anak sewaktu di dalam kandungan.
  5. Pada kasus yang sangat jarang, penyebaran toksoplasmosis dapat terjadi melalui tranfusi darah dan transplantasi organ tubuh.
Infeksi toksoplasmosis dapat dibagi dalam 3 pola :
1. Congenital Toksoplasmosi, dimana anak terinfeksi ketika berada di dalam kandungan.
2. Toksoplasmosis pada anak-anak yang sehat.
3. Toksoplasmosis pada anak yang memiliki kekebalan tubuh lemah.

Congenital Toksoplasmosis

Wanita hamil yang terinfeksi toksoplasmosis selama kehamilan (bahkan pada wanita hamil yang tidak timbul gejala apapun) dan tidak diobati, maka ada kemungkinan infeksi tersebut ditularkan pada janin yang sedang berkembang. Bayi yang terinfeksi pada masa kehamilan trimester pertama cenderung memiliki gejala yang lebih parah.
Namun, sangat jarang terjadi bila wanita terinfeksi toksoplasmosis sebelum hamil akan menularkan infeksi kepada bayinya karena sudah terbentuk kekebalan tubuh terhadap infeksi. Tetapi, infeksi dapat timbul kembali bila wanita hamil yang pernah terinfeksi kekebalan tubuhnya menurun dan infeksinya kembali aktif. Maka sangat disarankan untuk menunda kehamilan selama minimal 6 bulan setelah terinfeksi toksoplasmosis.
Pada bayi yang terinfeksi toksoplasmosis di usia kehamilan lebih dari 3 bulan biasanya tidak menunjukkan gejala apapun pada awal masa bayi, tetapi gejalanya dapat timbul berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian. Gejalanya meliputi :
  • Demam
  • Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
  • Jaundice (Kulit dan mata menguning yang disebabkan oleh bilirubin yang tinggi)
  • Kepala membesar atau mengecil
  • Ruam
  • Memar
  • Anemia
  • Pembesaran hati atau limpa
Bayi yang terinfeksi congenital toksoplasmosis dapat menderita kelainan otak dan syaraf yang menyebabkan kejang, otot lemas, kesulitan makan, berkurangnya pendengaran, mengalami masalah penglihatan dan keterbelakangan mental. Oleh karena itu, bayi yang terdiagnosis terinfeksi congenital toksoplasmosis harus segera diobati sebelum mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dikemudian hari.

Toksoplasmosis Pada Anak yang Sehat

Pada anak yang sehat yang terinfeksi toksoplasmosis bisa jadi tidak menunjukkan gejala apapun, atau hanya mengalami pembengkakan kelenjar yang biasanya muncul di leher, dapat menjadi lebih besar atau kecil selama beberapa bulan. Tidak akan timbul masalah jangka panjang walaupun infeksi ini tidak terdiagnosis atau tidak diobati.

Toksoplasmosis Pada Anak yang Memiliki Kekebalan Tubuh Lemah

Infeksi toksoplasma dapat menyerang anak yang memiliki kekebalan tubuh lemah ( misalnya karena AIDS, Kanker atau dalam masa pengobatan setelah menjalani transplantasi organ). Pada anak yang menderita AIDS, toksoplasmosis dapat menyerang otak dan sistem syaraf dan menyebabkan peradangan otak dengan gejala seperti demam, kejang, sakit kepala, keterbelakangan mental, masalah dengan penglihatan, kemampuan bicara, gerakan dan berpikir

Masa Inkubasi

Meskipun parasit toksoplasmosis dapat berkembang biak dalam waktu seminggu semenjak masuk ke dalam tubuh manusia, gejala infeksi dapat terjadi berminggu-minggu atau berbulan-bulan kemudian atau bahkan tidak timbul gejala apapun. Ketika seseorang terinfeksi toksoplasmosis, infeksi akan tinggal di dalam tubuh seumur hidup, dalam bentuk laten (tidak aktif) dan tidak menimbulkan efek samping apapun. Infeksi dapat menjadi aktif apabila kekebalan tubuh menurun, misalnya karena terinfeksi HIV atau menjalani terapi kanker.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates