Selasa, 02 April 2013

Menjaga Mood di Kehamilan Kedua



Kehamilan, baik yang pertama ataupun berikutnya, biasanya disikapi dengan bahagia. Namun tak jarang ibu hamil pun merasakan mood swing atau naik-turunnya kondisi hati. Pada kehamilan kedua mungkin akan lebih bermasalah karena tidak hanya melibatkan calon ayah dan ibu, tapi juga calon kakak.
Sebetulnya adalah hal yang wajar jika di saat hamil calon ibu mengalami mood swing, dengan kondisi hati dan emosi yang naik-turun secara fluktuatif. Sebagian besar ibu hamil mengalaminya, dan hal ini merupakan hal yang wajar yang disebabkan oleh perubahan tubuh dan hormonal. Di samping itu, faktor psikologis pun bisa saja menjadi pencetus menguatnya mood swing ini.
Beberapa tanda berikut ini bisa menjadi penyebab mood swing yang berlebihan. Cermati untuk dicari solusinya:
  • Kehamilan tak diinginkan – mungkin karena jarak yang terlalu rapat dengan kehamilan sebelumnya, ataupun alasan lain.
  • Kehamilan berisiko – riwayat penyakit yang dimiliki oleh ibu menjadi sumber kekhawatiran tersendiri.
  • Riwayat keguguran – kesedihan atas kehilangan pada kehamilan sebelumnya bisa menjadi salah satu sumber kekhawatiran ibu.
  • Kehamilan normal tapi punya pengalaman anak pertama sakit berat atau pengalaman mengasuh anak pertama sulit
Memiliki bekal pengetahuan yang banyak tentang persiapan kehamilan, belajar menerima, mengenali serta beradaptasi dengan segala perubahan dalam proses kehamilan menjadi kunci kesuksesan untuk mengendalikan kondisi hati ini, hingga lahirnya si kecil.
Berikut ini beberapa kiat yang bisa diterapkan oleh ibu hamil untuk meminimalisir mood swing:
Me Time
Saat mood sedang berada di level bawah, hal sekecil apa pun dapat menjadi pemicu meningkatnya emosi. Me Time bisa dilakukan untuk meningkatkan kembali kadar mood yang ngedrop. Seharian menikmati perawatan di salon & spa, nonton bioskop, belanja, atau aktivitas-aktivitas menyenangkan yang lainnya sangat bisa dijadikan alternatif.
Ngemil Makanan Favorit
Mengkonsumsi makanan kesukaan bisa menjadi salah satu terapi untuk meningkatkan kadar mood yang sedang turun. Namun perhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi, jangan sampai mengandung kadar garam tinggi, berpengawet ataupun adanya kandungan pewarna serta zat-zat kimia lain yang tidak baik untuk janin. Jangan lupakan standar zat gizi yang baik yang dibarengi dengan istirahat yang cukup.
Dukungan Keluarga
Pada saat ibu merasa bosan terhadap sesuatu, kadang tak diketahui  penyebabnya. Saat seperti itu, dukungan dari keluarga, baik suami maupun orangtua dan mertua bisa sangat besar pengaruhnya. Dengan adanya pendampingan dari orang-orang yang berpandangan positif terhadap kehamilan serta suami yang memberi perhatian dan kasih sayang, ia akan merasa nyaman. Tapi sebetulnya, hanya dengan mengungkapkan perasaan saja sudah bisa menurunkan kadar stress pada ibu. Terkadang, ibu hamil hanya ingin didengarkan
Melakukan Relaksasi
Jika mood sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan turun, lakukan gerakan relaksasi sederhana, dengan mengatur napas sambil memejamkan mata. Relaksasi akan lebih efektif jika dilakukan sambil mendengarkan musik, baik dari alat elektronik, ataupun suara alam.
Menyendiri Sejenak
Ketika mood terasa akan turun, silakan coba lakukan kegiatan sendiri. Menarik diri dari keramaian, lalu menyendiri sejenak. Saat menyendiri, coba semangati diri sendiri dan ingatkan bahwa mood buruk dapat memengaruhi kondisi bayi dalam perut.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates