Kehamilan, baik yang pertama ataupun
berikutnya, biasanya disikapi dengan bahagia. Namun tak jarang ibu hamil pun
merasakan mood swing atau naik-turunnya kondisi hati. Pada kehamilan
kedua mungkin akan lebih bermasalah karena tidak hanya melibatkan calon ayah
dan ibu, tapi juga calon kakak.
Sebetulnya
adalah hal yang wajar jika di saat hamil calon ibu mengalami mood swing,
dengan kondisi hati dan emosi yang naik-turun secara fluktuatif. Sebagian besar
ibu hamil mengalaminya, dan hal ini merupakan hal yang wajar yang disebabkan
oleh perubahan tubuh dan hormonal. Di samping itu, faktor psikologis pun bisa
saja menjadi pencetus menguatnya mood swing ini.
Beberapa
tanda berikut ini bisa menjadi penyebab mood swing yang berlebihan.
Cermati untuk dicari solusinya:
- Kehamilan tak diinginkan – mungkin karena jarak yang terlalu rapat dengan kehamilan sebelumnya, ataupun alasan lain.
- Kehamilan berisiko – riwayat penyakit yang dimiliki oleh ibu menjadi sumber kekhawatiran tersendiri.
- Riwayat keguguran – kesedihan atas kehilangan pada kehamilan sebelumnya bisa menjadi salah satu sumber kekhawatiran ibu.
- Kehamilan normal tapi punya pengalaman anak pertama sakit berat atau pengalaman mengasuh anak pertama sulit
Memiliki
bekal pengetahuan yang banyak tentang persiapan kehamilan, belajar menerima, mengenali serta
beradaptasi dengan segala perubahan dalam proses kehamilan menjadi kunci
kesuksesan untuk mengendalikan kondisi hati ini, hingga lahirnya si kecil.
Berikut ini
beberapa kiat yang bisa diterapkan oleh ibu hamil untuk meminimalisir mood
swing:
Me Time
Saat mood
sedang berada di level bawah, hal sekecil apa pun dapat menjadi pemicu
meningkatnya emosi. Me Time bisa dilakukan untuk meningkatkan kembali
kadar mood yang ngedrop. Seharian menikmati perawatan di salon & spa,
nonton bioskop, belanja, atau aktivitas-aktivitas menyenangkan yang lainnya
sangat bisa dijadikan alternatif.
Ngemil
Makanan Favorit
Mengkonsumsi
makanan kesukaan bisa menjadi salah satu terapi untuk meningkatkan kadar mood
yang sedang turun. Namun perhatikan asupan gizi dari makanan yang dikonsumsi,
jangan sampai mengandung kadar garam tinggi, berpengawet ataupun adanya
kandungan pewarna serta zat-zat kimia lain yang tidak baik untuk janin. Jangan
lupakan standar zat gizi yang baik yang dibarengi dengan istirahat yang cukup.
Dukungan
Keluarga
Pada saat
ibu merasa bosan terhadap sesuatu, kadang tak diketahui penyebabnya. Saat
seperti itu, dukungan dari keluarga, baik suami maupun orangtua dan mertua bisa
sangat besar pengaruhnya. Dengan adanya pendampingan dari orang-orang yang
berpandangan positif terhadap kehamilan serta suami yang memberi perhatian dan
kasih sayang, ia akan merasa nyaman. Tapi sebetulnya, hanya dengan
mengungkapkan perasaan saja sudah bisa menurunkan kadar stress pada ibu.
Terkadang, ibu hamil hanya ingin didengarkan
Melakukan
Relaksasi
Jika mood
sudah mulai menunjukkan tanda-tanda akan turun, lakukan gerakan relaksasi sederhana, dengan mengatur napas
sambil memejamkan mata. Relaksasi akan lebih efektif jika dilakukan sambil
mendengarkan musik, baik dari alat elektronik, ataupun suara alam.
Menyendiri
Sejenak
Ketika mood terasa akan turun, silakan coba lakukan kegiatan sendiri. Menarik diri dari keramaian, lalu menyendiri sejenak. Saat menyendiri, coba semangati diri sendiri dan ingatkan bahwa mood buruk dapat memengaruhi kondisi bayi dalam perut.
Ketika mood terasa akan turun, silakan coba lakukan kegiatan sendiri. Menarik diri dari keramaian, lalu menyendiri sejenak. Saat menyendiri, coba semangati diri sendiri dan ingatkan bahwa mood buruk dapat memengaruhi kondisi bayi dalam perut.
0 komentar:
Posting Komentar