Sebenarnya ada
banyak jenis imunisasi namun secara umum jenis imunisasi
terbagi menjadi dua kelompok berdasarkan waktu pemberiannya yaitu imunisasi
dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar adalah imunisasi yang wajib
diberikan pada saat anak berusia 0 – 1 tahun, yaitu BCG (Bacillus Calmete
Guerin) untuk mencegah penyakit tuberkulosis, imunisasi Hep B untuk mencegah
penyakit hepatitis B atau penyakit hati, Imunisasi DPT (Difteri Tetanus
Pertusis) untuk mencegah penyakit difteri, tetanus dan batuk rejan
(pertusis), imunisasi polio untuk mencegah penyakit polio, dan imunisasi campak
untuk mencegah penyakit campak.
Sedangkan
imunisasi lanjutan merupakan imunisasi yang diberikan setelah kita berumur 1
tahun ke atas. Biasanya berupa booster atau imunisasi ulangan atas imunisasi
dasar yang telah diberikan saat bayi. Contohnya seperti imunisasi campak
yang diberikan lagi saat kelas 1 SD sebagai ulangan atas imunisasi saat bayi 9
bulan.
Perbedaan
Imunisasi DPaT dan DPT-HiB
Imunisasi DPaT adalah imunisasi DPT yang tidak menyebabkan demam pasca imunisasi seperti kebanyakan imunisasi DPT. Hal ini merupakan pengembangan dari vaksin DPT biasa, akibat dari kekhawatiran orang tua yang rancu akan gejala pasca imunisasi dengan gejala kegagalan imunisasi. Hingga saat ini, vaksin DPT masih digunakan seperti biasanya, sedangkan vaksin DPaT adalah pilihan alternatif untuk bayi yang mengalami kejang-kejang ketika demam atau yang mengalami penyakit syaraf.
Imunisasi DPaT adalah imunisasi DPT yang tidak menyebabkan demam pasca imunisasi seperti kebanyakan imunisasi DPT. Hal ini merupakan pengembangan dari vaksin DPT biasa, akibat dari kekhawatiran orang tua yang rancu akan gejala pasca imunisasi dengan gejala kegagalan imunisasi. Hingga saat ini, vaksin DPT masih digunakan seperti biasanya, sedangkan vaksin DPaT adalah pilihan alternatif untuk bayi yang mengalami kejang-kejang ketika demam atau yang mengalami penyakit syaraf.
Imunisasi
DPT-HiB adalah imunisasi gabungan atau imunisasi kombinasi antara imunisasi DPT
dan imunisasi HiB dimana vaksinnya digabungkan
dalam sati vaksinasi . Imunisasi HiB atau imunisasi Haemophilus influenzae type
B. Bakteri Haemophilus influenzae type B dapat menyebabkan timbulnya penyakit
meningitis atau radang pada selaput otak, infeksi pada tenggorokan, infeksi
yang menyerang paru-paru, dan juga infeksi pada tulang. Penyakit Meningitis
dapat menyebabkan kelumpuhan, bahkan hingga kematian. Jikalau pun penderita
penyakit meningitis dapat sembuh dari penyakit ini, dia akan menderita
kelumpuhan syaraf atau yang biasa dikenal dengan stroke sepanjang hidupnya.
Seperti halnya DPT, penyakit HiB menular melalui udara. Dengan bersin saja,
penderita HiB dapat menularkan penyakitnya pada individu yang sehat. Menurut
data dari World Health Organization (WHO), setiap tahunnya ada 386.000 anak
dari belahan dunia yang meninggal akibat penyakit meningitis.
Berbeda
dengan imunisasi DPaT yang merupakan imunisasi dengan satu jenis vaksin saja,
imunisasi DPT-HiB adalah kombinasi dari dua jenis vaksin. DPT berkombinasi
dengan HiB karena imunisasi DPT mempunyai jadwal imunisasi dasar yang hampir
sama dengan jadwal imunisasi dasar HiB pada anak. Imunisasi DPT pertama
dilakukan pada bayi yang berusia 2-4 bulan (lebih dari 6 minggu). Suntikan
selanjutnya ketika bayi sudah berumur di usia 3-5 bulan dan saat 4-6 bulan
(jarak interval 1 bulan). Sedangkan jadwal untuk imunisasi HiB adalah saat bayi
berusia 2 bulan, kemudian dilanjutkan pada saat bayi berusia 3-4 bulan dan pada
4-6 bulan (interval hampir sama yaitu sekitar 1 bulan).
Keuntungan
Imunisasi Gabungan
- Mengurangi jumlah suntikan imunisasi. Imunisasi DPTaT dan HiB yang dilakukan terpisah memerlukan 6 kali suntikan, dengan adanya imunisasi gabungan maka jumlah suntikan dapat diminimalisir hanya 3 kali sehingga bayi pun tidak perlu merasa sakit dan tidak menimbulkan traumatis.
- Menghemat waktu dan biaya. Selain meminimalisir waktu datang ke dokter untuk dilakukan imunisasi, imunisasi kombinasi juga menghemat biaya pengeluaran. Harga vaksin kombinasi berkisar antara 250.000 rupiah hingga 350.000 rupiah. Harga ini terkesan mahal, namun apabila anda menghitung total biaya yang akan dikeluarkan jika dilakukan imunisasi tunggal, maka harga ini akan jauh lebih murah, perlu dipehatikan juga dengan biaya transportasi dan biaya “kesakitan” bayi.
- Mempunyai efek samping yang lebih kecil. Imunisasi DPaT tidak menjamin bahwa anak tidak akan mengalami demam, tetapi tetap mengalami demam dengan rentang waktu yang cepat serta suhu badan yang tidak terlalu tinggi. Namun dengan adanya imunisasi gabungan DPT-HiB, presentase untuk demam jauh lebih kecil daripada imunisasi tunggal.
0 komentar:
Posting Komentar