Selasa, 02 April 2013

Balita Pendek, Penyebab dan Pengaruhnya


Tumbuh kembang balita idealnya mengikuti panduan departemen kesehatan yang mengacu pada Kartu Menuju Sehat yang biasa diberikan ketika bayi baru lahir. Biasanya ketika mengunjungi puskesmas untuk pengukuran tinggi-berat balita, data yang telah diukur akan diplot pada grafik, sehingga berdasarkan grafik tumbuh kembang yang telah tertera pada kartu tersebut, kelainan tumbuh-kembang anak akan segera terdeteksi. Lain halnya apabila terjadi permasalahan pada tubuh balita yang pendek. Seringkali pada masa awal tumbuh kembang, kelainan tubuh balita pendek belum terlalu terdeteksi, namun seiring waktu ketika balita menginjak usia diatas 2 tahun, barulah kelainan ini terdeteksi. Kelainan ini terdeteksi ketika balita sedang bermain dengan teman-teman sebayanya dan dapat dengan mudah terlihat bahwa tinggi badannya ternyata sangat kurang dibandingkan teman-temannya.
Penyebab Balita Pendek
Terdapat beberapa penyebab tubuh balita pendek yang berhasil diolah dari berbagai sumber, yaitu:
  • Genetik.
    Tubuh balita yang pendek memang sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orangtua bertubuh pendek, maka terdapat kemungkinan bayi yang akan dilahirkan adalah pendek juga.
  • Kurang mikronutrient.
    Pada masa
    kehamilan, kemungkinan ibu hamil kurang mengkonsumsi mineral seng atau zinc yang banyak terdapat pada protein hewani, seperti ikan laut atau telur.
  • Sering sakit.
    Balita sering mengalami gangguan kesehatan ketika usianya belum genap dua tahun. Hal ini akan menyebabkan penyerapan nutrisi penting untuk tumbuh kembang terganggu, sehingga tubuh balita bisa menjadi pendek.
Pengaruh Balita Pendek
Tubuh balita pendek akan berpengaruh kepada:
  • Kecerdasan.
    Tingkat kecerdasan balita dengan tubuh pendek akan cenderung lebih rendah dibanding balita lain seusianya. Hal ini disebabkan tumbuh-kembang otak yang tidak maksimal pada masa golden periode.
  • Rawan obesitas.
    Nutrisi yang semestinya digunakan untuk pertumbuhan tinggi badan, akan digunakan untuk pertumbuhan kesamping, sehingga anak cenderung beresiko mengalami obesitas.
  • Metabolic syndrome.
    Obesitas anak akan dapat memicu peningkatan resiko beberapa jenis penyakit lain seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner hingga stroke ketika dewasa kelak.
Beberapa penyebab dan pengaruh tubuh balita pendek bagi kesehatan diatas hendaknya dijadikan pertimbangan bagi ibu hamil untuk selalu menjaga asupan nutrisi yang diperlukan ketika mengalami kehamilan.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates