Tumbuh kembang
balita idealnya
mengikuti panduan departemen kesehatan yang mengacu pada Kartu Menuju Sehat
yang biasa diberikan ketika bayi baru lahir. Biasanya ketika mengunjungi
puskesmas untuk pengukuran tinggi-berat balita, data yang telah diukur akan
diplot pada grafik, sehingga berdasarkan grafik tumbuh kembang yang telah
tertera pada kartu tersebut, kelainan tumbuh-kembang anak akan segera
terdeteksi. Lain halnya apabila terjadi permasalahan pada tubuh balita yang
pendek. Seringkali pada masa awal tumbuh kembang, kelainan tubuh balita pendek
belum terlalu terdeteksi, namun seiring waktu ketika balita menginjak usia
diatas 2 tahun, barulah kelainan ini terdeteksi. Kelainan ini terdeteksi ketika
balita sedang bermain dengan teman-teman sebayanya dan dapat dengan mudah terlihat
bahwa tinggi badannya ternyata sangat kurang dibandingkan teman-temannya.
Penyebab Balita Pendek
Terdapat
beberapa penyebab tubuh balita pendek yang berhasil diolah dari berbagai
sumber, yaitu:
- Genetik.
Tubuh balita yang pendek memang sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orangtua bertubuh pendek, maka terdapat kemungkinan bayi yang akan dilahirkan adalah pendek juga. - Kurang mikronutrient.
Pada masa kehamilan, kemungkinan ibu hamil kurang mengkonsumsi mineral seng atau zinc yang banyak terdapat pada protein hewani, seperti ikan laut atau telur. - Sering sakit.
Balita sering mengalami gangguan kesehatan ketika usianya belum genap dua tahun. Hal ini akan menyebabkan penyerapan nutrisi penting untuk tumbuh kembang terganggu, sehingga tubuh balita bisa menjadi pendek.
Pengaruh Balita Pendek
Tubuh balita
pendek akan berpengaruh kepada:
- Kecerdasan.
Tingkat kecerdasan balita dengan tubuh pendek akan cenderung lebih rendah dibanding balita lain seusianya. Hal ini disebabkan tumbuh-kembang otak yang tidak maksimal pada masa golden periode. - Rawan obesitas.
Nutrisi yang semestinya digunakan untuk pertumbuhan tinggi badan, akan digunakan untuk pertumbuhan kesamping, sehingga anak cenderung beresiko mengalami obesitas. - Metabolic syndrome.
Obesitas anak akan dapat memicu peningkatan resiko beberapa jenis penyakit lain seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner hingga stroke ketika dewasa kelak.
Beberapa
penyebab dan pengaruh tubuh balita pendek bagi kesehatan diatas hendaknya
dijadikan pertimbangan bagi ibu hamil untuk selalu menjaga asupan nutrisi yang
diperlukan ketika mengalami kehamilan.
0 komentar:
Posting Komentar