Kamis, 15 Agustus 2013

Perceraian Orang Tua Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak Remaja

Apabila sepasang suami-istri telah merasa tidak sejalan dan sulit untuk menyatukannya maka perceraian dianggap sebagai cara terbaik bagi keduanya. Masing-masing mempertahankan prinsip dan egonya sehingga keadaan rumah tangga tak bisa lagi dipertahankan. Padahal ada sosok anak yang telah hadir di dalam rumah tangga tersebut. Apalagi jika si anak telah beranjak remaja. Perceraian orang tua bisa menghambat pertumbuhan anak remaja.
Remaja merupakan masa pencarian identitas diri seseorang menuju kedewasaan mereka. Masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa ini membutuhkan contoh lengkap sosok kedua orang tua yang harmonis. Karena nantinya dari remaja akan tumbuh keluarga-keluarga baru dengan semangat dan cita-cita yang jauh lebih tinggi. Tumbuh di dalam kerasnya persaingan di dalam dunia kerja dan era globalisasi. Lalu bagaimanakah keadaan mereka apabila orang tuanya bercerai?

Perceraian Akan Membuat Anak Merasa Terpukul

Secara langsung maupun tidak, perceraian orang tua memang bisa menghambat pertumbuhan anak remaja. Sikap yang ditunjukkan memang berbeda-beda. Ada remaja yang terlihat sangat terpukul sehingga menangis menyesali pilihan kedua orang tua mereka. Dan ada remaja yang terlihat sangat cuek, bahkan terkesan tidak mau mendengar apapun yang dikatakan oleh ayah atau ibunya terkait dengan jalan perceraian yang diambil. Kedua sikap yang saling bertolak belakang tersebut, sebenarnya tumbuh dari satu hal yaitu kekecewaan.
Remaja merasa berat untuk menanggung rasa malu setiap kali ditanya oleh teman, guru, dan orang lain di sekitarnya seputar perceraian orang tua mereka. Meskipun sebenarnya si remaja telah cukup paham bahwa dengan bercerai maka pertikaian di dalam rumah akan reda. Dampak perceraian orang tua ini memiliki pengaruh yang sangat besar pada pertumbuhan psikis atau kepribadian remaja. Mulai dari sikap introvert atau tertutup pada orang lain, trauma kepada lawan jenis, kurangnya semangat belajar, sampai dengan sikap berontak dari nilai dan norma yang selama ini diajarkan oleh orang tua. Hal tersebut bisa diatasi apabila remaja memiliki dasar nilai agama yang kuat, memiliki sahabat yang bisa dipercaya, dan memiliki kedekatan dengan salah satu orang tuanya. Karena ketiga faktor tersebut bisa menjadi penyejuk bagi rasa gundah dan putus asa yang bisa dialami oleh si anak remaja korban perceraian orang tua. Namun, bagaimanapun orang tua tetap perlu berpikir kembali sudah tepatkah langkah perceraian yang diambil oleh mereka?

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates