Sabtu, 17 Agustus 2013

Memberikan Hukuman atau Mengajarkan Disiplin ?

Hukuman dan disiplin merupakan topik yang sering dibahas dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Ketika anak berbuat kesalahan, mereka bergantung pada intervensi orang tua untuk membimbing dan mengajarkan mereka. Berbagai macam pendekatan yang dilakukan orang tua dapat membuat perbedaan besar dalam kemampuan anak belajar dari kesalahannya.
Hukuman adalah akibat yang didapat dari perilaku yang tidak baik, sedangkan disiplin adalah suatu metode untuk mengajarkan anak mengenai mana yang salah dan mana yang benar. Hukuman dapat berupa fisik, seperti memukul; atau dapat bersifat psikologis, seperti memarahi, mengunci anak di kamar, atau mengambil hak istimewa anak, seperti melarang anak menonton TV. Sedangkan disiplin merupakan sebuah alat yang dapat membantu anak untuk belajar mengendalikan diri dan bertanggungjawab atas perilaku mereka. Dengan disiplin anak akan lebih mengerti bagaimana perilaku mereka, dapat menunjukan kemandirian serta dapat menghormati diri sendiri dan orang lain.

Masalah Yang Dapat Timbul Karena Pemberian Hukuman

  • Anak tidak diajarkan bagaimana cara berperilaku yang baik. Misalnya ketika anak memukul adiknya dan ia menerima jeweran di telinga dari orang tua, anak tidak diajarkan apa yang harus dilakukan lain kali ketika ia merasa marah dengan adiknya.
  • Anak tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Mereka merasa bahwa orang tua harus mengontrol perilaku dan perasaan mereka karena mereka tidak mampu melakukannya sendiri. Anak akan merasa kurang mampu untuk membuat keputusan yang baik karena orang tuanya yang selalu membuat keputusan untuknya.
  • Anak yang sering menerima hukuman akan bersikap agresif dan mempunyai sifat bermusuhan. Ketika mereka menerima hukuman, mereka lebih berfokus untuk berpikir pada betapa marahnya orang tua mereka, daripada berpikir bagaimana mereka dapat belajar dari kesalahan mereka.

Manfaat Mengajarkan Disiplin

Disiplin berfokus pada mengajarkan anak suatu keahlian baru yaitu bagaimana caranya mengendalikan perilaku, memecahkan masalah dan berurusan dengan perasaan mereka. Disiplin mengajarkan anak untuk belajar dari kesalahannya dan mencari solusi untuk masalahnya di masa mendatang.
Disiplin mengambil pendekatan otoritatif di mana anak belajar untuk mengenali perilaku mereka. Berilah konsekuensi yang masuk akal dan ada batasan waktunya. Misalnya ketika anak tidak mau tidur siang, maka ia tidak diperbolehkan bermain keluar pada sore harinya. Jelaskan padanya apa yang harus dilakukan bila ia ingin bermain keesokan harinya.
Disiplin dapat mencakup beberapa cara proaktif untuk menampilkan keterampilan baru seperti dengan menggunakan pujian atau penghargaan. Disiplin juga membantu membina hubungan yang positif antara anak dan orang tua.

Kiat Mengajarkan Disiplin

Mengajarkan disiplin kepada anak memang tidaklah selalu mudah, bahkan dapat menjadi hal yang membuat frustasi bagi kedua belah pihak. Apa yang harus dilakukan?
  • Berilah Time Outs. Time outs di sini dimaksudkan memberikan anak waktu untuk menyendiri dimana anak dapat menenangkan diri, mengendalikan dan mengakhiri perilaku buruknya dan memikirkan situasi yang terjadi secara positif. Jelaskan pada anak apa perilaku buruknya dan beri mereka waktu untuk memikirkannya.
  • Berilah kritik yang membangun. Ketika emosi anak sudah reda, duduklah dan berbicaralah mengenai bagaimana mereka dapat mengekspresikan perasaan mereka secara berbeda ketika dihadapkan pada situasi yang sama di masa mendatang. Beri saran yang positif pada reaksi yang mereka pilih.
  • Mengalihkan perhatian. Pada anak kecil, mengalihkan perhatian merupakan cara yang baik untuk menegakkan perilaku positif tanpa harus memberikan hukuman. Metode ini merupakan tindakan disipliner untuk mengalihkan perhatian dari perilaku yang buruk dari seseorang atau sesuatu dengan cara yang sehat.
Setiap keluarga dan setiap anak adalah berbeda. Tetapi mengajarkan kedisiplinan sejak kecil dapat membantu ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Konsisten, kejelasan mengenai batas dan perilaku yang diharapkan akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang baik, percaya diri dan dapat mengatasi masalah.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates