Cara Mencegah dan Mengatasi Shaken Baby Syndrome

Shaken baby syndrome adalah sebuah penyakit atau lebih tepatnya suatu keadaan pada bayi yang terjadi akibat guncangan fisik yang sangat keras. Guncangan ini biasanya berupa lemparan atau goyangan dengan tenaga yang kuat dari orang dewasa. Perlakuan ini pada umumnya terjadi ketika mereka marah akan sesuatu hal atau karena bayi yang terus-terusan menangis. Mereka lalu melampiaskan kemarahannya tersebut kepada bayi. Shaken baby syndrome biasanya terjadi pada bayi di usia kurang dari satu tahun. Adapun akibat dari Shaken baby syndrome ini biasanya berupa kerusakan otak, patah tulang punggung, pendarahan di retina, dan bahkan kematian.

Cara Mencegah dan Mengatasi Shaken Baby Syndrome

Cara mencegah dan mengatasi shaken baby syndrome sebenarnya tidak susah, terutama cara pencegahannya. Cara pencegahan itu bisa dilakukan dengan cara-cara berikut.

1. Selalu ingat bahwa menangis adalah hal yang normal bagi bayi. Hal itu justru merupakan sebuah cara bagi mereka dalam berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
2. Saat bayi menangis dan saat Anda merasa kesal, menjauhi bayi sesaat serta menenangkan diri Anda terlebih dahulu adalah lebih baik.
3. Jangan pernah meninggalkan bayi dengan orang yang tidak bisa Anda percayai, termasuk anak-anak.
4. Tidak dan jangan pernah menggoyang/mengguncang bayi Anda kapan pun dan di mana pun.
5. Memberitahukan info-info ini kepada semua orang yang peduli dengan bayi Anda.
6. Segera ke dokter jika anak Anda mengalami gejala shaken baby syndrome atau mengalami guncangan fisik yang keras atau menangis terus menerus tanpa bisa dihentikan.

Adapun untuk mengatasi bayi yang sudah terkena shaken baby syndrome harus dilakukan penanganan secara intensif oleh dokter di rumah sakit. Pengobatan atau penanganannya bermacam-macam tergantung kondisi dan gejala yang terlihat atau terdiagnosa pada bayi itu sendiri. Misalnya saja dengan pemberian terapi oksigen untuk bayi yang sesak dan susah bernapas, pemberian terapi/obat untuk menurunkan suhu tubuh dan pembengkakan, hingga operasi pembedahan otak jika di dalam otak bayi terjadi pendarahan atau kerusakan.