Senin, 07 Oktober 2013

Bisakah Ibu Berdarah Rhesus Negatif Melahirkan Secara Caesar ?

Rhesus negatif adalah salah satu jenis golongan darah yang langka. Disebut langka karena orang yang memiliki darah rhesus negatif tidak lebih dari 15% penduduk di bumi. Karena langka, sangat sulit sekali mendapatkan darah rhesus negatif saat seseorang membutuhkan donor darah dengan golongan langka tersebut.  Darah rhesus negatif banyak dimiliki oleh ras khaukasia yakni sebanyak 18% dari penduduk dunia, Indian sebanyak 10%, Hispanik sebanyak 8%, Afrika sebanyak  8% dan Asia sebanyak 2%.
Pemilik darah rhesus negatif sendiri di Indonesia hanya 0,5% dari seluruh penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta orang. Pemilik rhesus negatif biasanya wanita, terutama yang berasal dari ras khaukasia atau berkulit putih. Masalah pada wanita yang memiliki rhesus negatif baru akan timbul saat terjadi kehamilan dan persalinan. Kehamilan pada ibu berdarah rhesus negatif yang menikah dengan pria yang memiliki rhesus positif berpeluang  terjadinya kegagalan kehamilan. Jika rhesus janin tidak sama dengan rhesus ibunya, maka rahim akan menganggapnya sebagai benda asing yang harus dihancurkan. Dampak terburuk dari kehamilan ibu berdarah rhesus negatif adalah kematian janin dalam kandungan.
Jika janin memiliki rhesus yang sama dengan ibu, maka kehamilan bisa diteruskan. Upaya antisipasi proses persalinan dengan wanita yang memiliki rhesus negatif juga perlu dipersiapkan. Baik melahirkan secara normal atau pun melahirkan secara caesar. Dibandingkan melahirkan normal, melahirkan dengan caesar pada ibu dengan rhesus negatif tidak menutup kemungkinan terjadi resiko. Misalnya, kekurangan darah saat dilakukan caesar atau pasca melahirkan secara caesar.

Persiapan Ibu Berdarah Rhesus Negatif Melahirkan Secara Caesar

  •  Mencari pendoror darah yang sama jauh-jauh hari sebelum dilakukan operasi caesar
  • Dokter akan memberikan obat suntik anti-Rhogama globulin (Rhogam) atau Rh Immunuglobulin saat usia kandungan ibu mencapai 28minggu untukmencegah terbentuknya zat antirhesus. Tujuannya untuk mencegah rahim menganggap janin sebagai benda asing yang harus dihancurkan.
3.      Jika baru diketahui adanya perbedaan rhesus antara ibu dan janin usai persalinan, dokter akan memberikan suntikan Rhogam 72 jam setelah ibu melahirkan. Suntikan obat Rhogam akan kembali diberikan 12 minggu pasca suntikan pertama untuk mencegah masalah kehamilan ibu berdarah rhesus negatif pada kehamilan berikutnya.
Kondisi fisik ibu hamil yang beresiko kepada kesehatan  serta keselamatan ibu dan janin kadangkala baru diketahui setelah terjadinya kehamilan.  Pemantauan dan langkah-langkah antisipasi untuk keselamatan dan kesehatan keduanya harus dilakukan dengan lebih seksama.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates