Cacingan dalam istilah
sehari-hari adalah kumpulan gejala gangguan kesehatan akibat adanya
cacing parasit di dalam tubuh. Penyebab cacingan yang populer adalah
cacing pita, cacing kremi, dan cacing tambang. Biasanya cacing bisa
dengan mudah menular.
Pantat gatal, merupakan salah satu gejala
untuk jenis cacing Enterobius vermicularis. Pada spesies cacing ini,
indung cacing keluar dari lubang anus, biasanya di malam hari ketika
kita tidur, dan meletakkan telurnya di daerah peri-anal (sekeliling
anus). Dengan menggunakan selotip, contoh telur-telur dapat diambil dan
dapat dilihat dengan bantuan mikroskop untuk diagnosa.
Penyakit
cacingan sering dianggap sebagai penyakit yang sepele oleh sebagian
besar kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini bisa menurunkan tingkat
kesehatan anak. Di antaranya, menyebabkan anemia, IQ menurun, lemas tak
bergairah, ngantuk, malas beraktivitas serta berat badan rendah.
Gejala penyakit cacingan pun akan sulit dideteksi, jika jumlah cacing yang bersarang dalam tubuh masih sedikit.
“Penyakit
cacingan memang masih sulit didiagnosis dokter jika jumlah cacingnya
sedikit. Biasanya gejala akan timbul jika sudah banyak larva cacing yang
bersarang dalam tubuh,” kata Dokter Anak sekaligus Koordinator
Indonesia Sehat, Dr. Dani Hendarman Supandji di acara Combantrin Media
Event “Aku Bebas cacing Bebas Berkreasi” di FX Lifestyle Mall, Senayan,
Jakarta, beberapa waktu lalu.
Cara masuknya cacing ke dalam tubuh
pun beraneka ragam. Cacing gelang yang bersarang dalam tubuh dengan
jumlah telur infektif 100.000-200.000 perhari biasanya masuk melalui
makanan. Untuk cacing cambuk, telur infektif yang ada di dalam tubuh
sebanyak 3000-5000 dalam waktu 3-6 minggu biasanya juga masuk lewat
makanan.
Sedangkan telur cacing tambang biasanya bisa berkembang
dalam tubuh lewat makanan dan kulit. Telur cacing cambuk yang infektif
bisanya berjumlah 9000-10.000 dalam waktu 3 hari.
“Berkembangnya
penyakit ini juga dipengaruhi banyak faktor mulai dari faktor iklim
tropis, kebersihan tubuh, sanitasi lingkungan, sosial ekonomi dan
kepadatan penduduk,” katanya.
Oleh karena itu, rentan bagi mereka
terkena penyakit cacingan jika tinggal di lingkungan yang tidak bersih.
Untuk itu, para ibu khususnya juga perlu mengetahui gejala penyakit
cacingan, agar si kecil bisa segera mendapatkan pertolongan dan cacing
tidak terlalu lama bersarang. Apa saja gejala cacingan itu :
1. Lesu dan lemas akibat kurang darah (anemia)
Disebabkan oleh cacing tambang, membuat tubuh menjadi lemas kekurangan darah karena dihisap cacing.
2. Berat badan rendah karena kekurangan gizi
Nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh juga menjadi makanan cacing.
3. Batuk tak sembuh-sembuh
Ada juga cacing yang dapat hidup di paru-paru sehingga menyebabkan batuk yang tak sembuh-sembuh.
4. Nyeri di perut
Cacingan juga dapat menimbulkan sakit perut yang dapat menyebabkan diare.
Dr
Dani menekankan, perilaku hidup sehat adalah cara terbaik menghindari
cacingan. Karena cacing kebanyakan hidup di tanah maka hindari pula si
kecil bermain tanah, sebab bisa saja cacing masuk melalui kuku anak.
“Penting
memperhatikan kebersihan kuku anak. Membersihkan dan memotong kuku
secara teratur harus dilakukan untuk mencegah cacingan. Minum obat
cacing secara rutin tiap 6 bulan sekali bisa membunuh cacing yang
bersarang dan gejala awal penyakit cacingan tidak selalu terlihat,
makanya periksa dan pastikan anak bebas dari cacing secara rutin,”
katanya menegaskan.
Cacingan Juga Menyerang Orang Dewasa
Biasanya
cacingan, biasanya menyerang anak dan ternyata cacingan bisa juga
menyerang orangtua atau golongan dewasa berusia di atas 20 tahun. Cacing
pada orang dewasa disebabkan oleh cacing tambang, sedangkan pada
anak-anak cacingan lebih banyak karena cacing gelang dan cacing cambuk.
Dampaknya tentu saja akan menurunkan produktivitas kerja pada orang
dewasa.
Rabu, 20 Februari 2013
Tanda-tanda Anak Cacingan
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.24
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar