Istilah alergi menunjukkan
suatu reaksi yang berubah (alergi) terhadap suatu bahan tertentu
(alergen) yang melibatkan sistem imun tubuh; hanya terjadi pada
orang-orang tertentu.
Iritasi kulit disebabkan oleh suatu bahan
dapat terjadi pada setiap orang, tidak melibatkan sistem imun tubuh dan
ada beberapa faktor-faktor tertentu yang memegang peranan seperti
keadaan permukaan kulit, lamanya bahan bersentuhan dengan kulit, usia
pasien, adanya oklusi dan konsentrasi dari bahan.
Adakalanya
suatu bahan kimiawi mempunyai kedua sifat ini yaitu dapat menyebabkan
reaksi alergis dan suatu respons iritasi pada kulit; sebagai contoh:
sabun yang berisi zat warna atau parfum sebagai alergen jika disertai
dengan mencuci berulang-ulang dapat menyebabkan iritasi kulit. Untuk
membedakan reaksi kulit yang alergis dan iritasi kulit dapat dilakukan
percobaan tempel.
Alergi Terhadap Perhiasan Dan Logam Lain
Pada
orang-orang tertentu dapat terjadi kelainan kulit setelah memakai
perhiasan tertentu misalnya anting-anting, kalung, jam tangan dan
sebagainya. Kemungkinan penyebabnya adalah nikel yang banyak terdapat
dalam benda-benda logam antara lain jam tangan, perhiasan, jepitan
rambut, penggulung rambut, gunting, cincin, mata uang, kepala ikat
pinggang, bingkai kaca, mata dan sebagainya.
Di Amerika
diperkirakan kepekaan terhadap nikel ini mencakup± 10% dari penduduk dan
terdapat lebih banyak pada wanita dari pada pria dengan perbandingan 2 :
1. Hal ini disebabkan oleh karena wanita lebih banyak memakai perhiasan
dibandingkan dengan pria.
Keringat dapat memperhebat dermatitis
oleh nikel ini, gejala berupa rasa gatal dan mencucuk dapat timbul 15-20
menit setelah bersentuhan dengan kulit dan gejala-gejala kulit dapat
timbul dalam waktu satu jam. Apabila tidak berkeringat, pasien yang sama
dapat memakai perhiasan yang mengandung nikel ini untuk beberapa jam
tanpa adanya gejala.
Diagnosis dermatitis oleh nikel ini amat
mudah oleh karena ia timbul pada tempat kulit berkontak dengan logam
tersebut. Apabila kontak dihilangkan maka gejala pada kulit akan sembuh
dalam beberapa hari. Di samping itu untuk memperkuat diagnosis dapat
dilakukan uji tempel. Untuk mendeteksi apakah suatu perhiasan berisi
nikel dapat dilakukan tes dengan dimetil-glioksim.
Di samping
itu jika seorang yang peka terhadap nikel tetap ingin memakai
perhiasannya tersebut, disarankan untuk melapisi perhiasan tersebut
dengan cat kuku yang berwana netral atau menyemprotkan dengan bahan yang
berisi kortikosteroid dan mengharuskan pasien agar memakainya dalam
keadaan sekitar yang sejuk untuk menghindari keringat.
Reaksi Kulit Terhadap Bahan Pengawet
Reaksi
kulit terhadap bahan pengawet yang terdapat di dalam kosmetika dan
obat-obat oles, dapat berupa dermatitis (eksema) dengan tanda-tanda
kulit kering, bersisik, merah, berlepuh sampai basah atau retak-retaknya
kulit. Reaksi bisa ringan atau berat dan biasanya disertai dengan rasa
terbakar dan gatal. Reaksi dapat timbul sebagai urtika atau
kadang-kadang berupa pembengkakan lokal.
Sering terjadi timbulnya
reaksi kulit pada pemakaian pertama kali dari obat oles atau kosmetika
pada kulit yang terluka atau sedang mengalami iritasi.
Sedangkan
bahan pengawet makanan dan obat-obatan per-oral dapat menyebabkan reaksi
kulit yang bersifat alergis dan dapat menyebabkan terjadinya
sensitisasi. Beberapa contoh bahan pengawet di dalam kosmetika atau obat
oles kulit : metilparaben, propil paraben, imidazolidinilurea,
butil-paraben, quaternium-15, formaldehid, Katon-cG, asam sorbic,
vitamin E dan vitamin C.
Terdapatnya bahan pengawet pada berbagai
macam produk-produk yang dipakai sehari-hari maka sudah tentu amat
sulit dihindari. Salah satu cara untuk mengetahui penyebab kelainan
kulit oleh pemakaian kosmetika atau obat kulit lainnya yaitu dengan
percobaan tempel.
Reaksi Kulit Terhadap Sabun Dan Detergen
Reaksi
kulit terhadap pemakaian sabun dan detergen dapat terjadi berdasarkan
iritasi kulit akibat pemakaian yang berlebihan. Terjadinya iritasi kulit
oleh pemakaian sabun kemungkinan disebabkan oleh sifat alkalis sabun
disertai dengan daya menghapus minyak dari kulit dan sifat iritasi dari
asam lemak.
Dapat juga terjadi kelainan kulit oleh karena alergi
terhadap bahan-bahan yang terdapat di dalam sabun seperti pewangi, zat
warna, bahan-bahan antimikroba dan sebagainya.
Pernah dilaporkan
terjadinya depigmentasi kulit oleh pemakaian sabun yang mengandung
fenol. Sabun sebagai iritan utama dapat merupakan faktor yang
memperlambat penyembuhan dari eksema pada tangan. Untuk menghindari
reaksi iritasi ini, kurangi pemakaian sabun.
Reaksi Kulit Terhadap Sepatu
Reaksi
akergi kulit terhadap sepatu dapat berasal dari bahan dasarnya yaitu
kulit hewan yang telah diproses dengan bahan-bahan tertentu seperti cat,
bahan pengawet, bahan antimikroba dan anti jamur, khrom, karet, bahan
perekat, anti oksodan dan bahan-bahan lainnya.
Reaksi kulit
terhadap sepatu paling sering terjadi pada mereka yang banyak
berkeringat dan pada keadaan sekitar yang panas dan lembab. Penting
diperhatikan ialah bahwa sepatu harus dipakai dalam keadaan kering.
Alergi
terhadap sepatu ini sering mirip dengan gambaran eksema, infeksi jamur
dan penyakit kulit yang disebut psoriasis. Terapi yang tepat didapat
dengan mengetahui penyebabnya yaitu dengan tes tempel kulit.
Reaksi Kulit Terhadap Pakaian
Reaksi
kulit terhadap pakaian paling sering terjadi pada pakaian yang terbuat
dari bahan dasar yang mudah diregang. Sebagai bahan penyebab yaitu
adanya bahan karet di dalam kain dan bahan-bahan kimiawi lainnya'yang
terdapat di dalam karet tersebut, juga serat-serat sintesis yang
bersifat elastis. Semua bahan-bahan ini mengandung bahan tambahan yang
bersifat sebagai sensitizer dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada
kulit.
Reaksi Kulit Terhadap Cat Rambut
Kepekaaan
kulit terhadap cat rambut sebagian besar disebabkan oleh bahan kimiawi
paraphenilendiamin (PPD) yaitu zat warna dalam pewarna rambut yang
permanen. Jika seorang menjadi alergis terhadap PPD, maka ia juga peka
terhadap bahan-bahan yang secara kimiawi mempunyai ikatan yang sama
melalui suatu proses sensitisasi silang.
Jadi bila alergis
terhadap PPD, maka juga alergis terhadap pewarna dari bahan anilin, Azo
yang banyak dipakai untuk memberi warna gelap pada pakaian (hitam, biru,
cokklat dan abu-abu). Juga dapat terjadi kepekaan terhadap obat-obat
penghilang rasa seperti prokain, benzokain.
Kurang lebih 1/4
dari mereka yang peka terhadap PPD juga peka terhadap prokain dan
benzokain. Jadi orang yang peka terhadap PPD jangan lupa memberi tabu
dokter gigi anda sehubungan adanya kemungkinan pemakaian anastesi untuk
pencabutan gigi. Sebagai ganti prokain dan benzokain dapat dipakai
xylocaine dan mepivacaine.
Tabir surya yang mengandung PABS dapat
juga bereaksi silang dengan PPD, orang yang peka terhadap PPD hendaknya
menggunakan tabir surya yang bebas PABA.
Rabu, 20 Februari 2013
Alergi dan Iritasi Kulit pada Keadaan Sehari-hari
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.00
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar