Rabu, 20 Februari 2013

Alergi dan Iritasi Kulit pada Keadaan Sehari-hari

Istilah alergi menunjukkan suatu reaksi yang berubah (alergi) terhadap suatu bahan tertentu (alergen) yang melibatkan sistem imun tubuh; hanya terjadi pada orang-orang tertentu.

Iritasi kulit disebabkan oleh suatu bahan dapat terjadi pada setiap orang, tidak melibatkan sistem imun tubuh dan ada beberapa faktor-faktor tertentu yang memegang peranan seperti keadaan permukaan kulit, lamanya bahan bersentuhan dengan kulit, usia pasien, adanya oklusi dan konsentrasi dari bahan.

Adakalanya suatu bahan kimiawi mempunyai kedua sifat ini yaitu dapat menyebabkan reaksi alergis dan suatu respons iritasi pada kulit; sebagai contoh: sabun yang berisi zat warna atau parfum sebagai alergen jika disertai dengan mencuci berulang-ulang dapat menyebabkan iritasi kulit. Untuk membedakan reaksi kulit yang alergis dan iritasi kulit dapat dilakukan percobaan tempel.

Alergi Terhadap Perhiasan Dan Logam Lain

Pada orang-orang tertentu dapat terjadi kelainan kulit setelah memakai perhiasan tertentu misalnya anting-anting, kalung, jam tangan dan sebagainya. Kemungkinan penyebabnya adalah nikel yang banyak terdapat dalam benda-benda logam antara lain jam tangan, perhiasan, jepitan rambut, penggulung rambut, gunting, cincin, mata uang, kepala ikat pinggang, bingkai kaca, mata dan sebagainya.

Di Amerika diperkirakan kepekaan terhadap nikel ini mencakup± 10% dari penduduk dan terdapat lebih banyak pada wanita dari pada pria dengan perbandingan 2 : 1. Hal ini disebabkan oleh karena wanita lebih banyak memakai perhiasan dibandingkan dengan pria.

Keringat dapat memperhebat dermatitis oleh nikel ini, gejala berupa rasa gatal dan mencucuk dapat timbul 15-20 menit setelah bersentuhan dengan kulit dan gejala-gejala kulit dapat timbul dalam waktu satu jam. Apabila tidak berkeringat, pasien yang sama dapat memakai perhiasan yang mengandung nikel ini untuk beberapa jam tanpa adanya gejala.

Diagnosis dermatitis oleh nikel ini amat mudah oleh karena ia timbul pada tempat kulit berkontak dengan logam tersebut. Apabila kontak dihilangkan maka gejala pada kulit akan sembuh dalam beberapa hari. Di samping itu untuk memperkuat diagnosis dapat dilakukan uji tempel. Untuk mendeteksi apakah suatu perhiasan berisi nikel dapat dilakukan tes dengan dimetil-glioksim.

Di samping itu jika seorang yang peka terhadap nikel tetap ingin memakai perhiasannya tersebut, disarankan untuk melapisi perhiasan tersebut dengan cat kuku yang berwana netral atau menyemprotkan dengan bahan yang berisi kortikosteroid dan mengharuskan pasien agar memakainya dalam keadaan sekitar yang sejuk untuk menghindari keringat.

Reaksi Kulit Terhadap Bahan Pengawet

Reaksi kulit terhadap bahan pengawet yang terdapat di dalam kosmetika dan obat-obat oles, dapat berupa dermatitis (eksema) dengan tanda-tanda kulit kering, bersisik, merah, berlepuh sampai basah atau retak-retaknya kulit. Reaksi bisa ringan atau berat dan biasanya disertai dengan rasa terbakar dan gatal. Reaksi dapat timbul sebagai urtika atau kadang-kadang berupa pembengkakan lokal.

Sering terjadi timbulnya reaksi kulit pada pemakaian pertama kali dari obat oles atau kosmetika pada kulit yang terluka atau sedang mengalami iritasi.

Sedangkan bahan pengawet makanan dan obat-obatan per-oral dapat menyebabkan reaksi kulit yang bersifat alergis dan dapat menyebabkan terjadinya sensitisasi. Beberapa contoh bahan pengawet di dalam kosmetika atau obat oles kulit : metilparaben, propil paraben, imidazolidinilurea, butil-paraben, quaternium-15, formaldehid, Katon-cG, asam sorbic, vitamin E dan vitamin C.

Terdapatnya bahan pengawet pada berbagai macam produk-produk yang dipakai sehari-hari maka sudah tentu amat sulit dihindari. Salah satu cara untuk mengetahui penyebab kelainan kulit oleh pemakaian kosmetika atau obat kulit lainnya yaitu dengan percobaan tempel.

Reaksi Kulit Terhadap Sabun Dan Detergen

Reaksi kulit terhadap pemakaian sabun dan detergen dapat terjadi berdasarkan iritasi kulit akibat pemakaian yang berlebihan. Terjadinya iritasi kulit oleh pemakaian sabun kemungkinan disebabkan oleh sifat alkalis sabun disertai dengan daya menghapus minyak dari kulit dan sifat iritasi dari asam lemak.

Dapat juga terjadi kelainan kulit oleh karena alergi terhadap bahan-bahan yang terdapat di dalam sabun seperti pewangi, zat warna, bahan-bahan antimikroba dan sebagainya.

Pernah dilaporkan terjadinya depigmentasi kulit oleh pemakaian sabun yang mengandung fenol. Sabun sebagai iritan utama dapat merupakan faktor yang memperlambat penyembuhan dari eksema pada tangan. Untuk menghindari reaksi iritasi ini, kurangi pemakaian sabun.

Reaksi Kulit Terhadap Sepatu

Reaksi akergi kulit terhadap sepatu dapat berasal dari bahan dasarnya yaitu kulit hewan yang telah diproses dengan bahan-bahan tertentu seperti cat, bahan pengawet, bahan antimikroba dan anti jamur, khrom, karet, bahan perekat, anti oksodan dan bahan-bahan lainnya.

Reaksi kulit terhadap sepatu paling sering terjadi pada mereka yang banyak berkeringat dan pada keadaan sekitar yang panas dan lembab. Penting diperhatikan ialah bahwa sepatu harus dipakai dalam keadaan kering.

Alergi terhadap sepatu ini sering mirip dengan gambaran eksema, infeksi jamur dan penyakit kulit yang disebut psoriasis. Terapi yang tepat didapat dengan mengetahui penyebabnya yaitu dengan tes tempel kulit.

Reaksi Kulit Terhadap Pakaian

Reaksi kulit terhadap pakaian paling sering terjadi pada pakaian yang terbuat dari bahan dasar yang mudah diregang. Sebagai bahan penyebab yaitu adanya bahan karet di dalam kain dan bahan-bahan kimiawi lainnya'yang terdapat di dalam karet tersebut, juga serat-serat sintesis yang bersifat elastis. Semua bahan-bahan ini mengandung bahan tambahan yang bersifat sebagai sensitizer dan dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.

Reaksi Kulit Terhadap Cat Rambut

Kepekaaan kulit terhadap cat rambut sebagian besar disebabkan oleh bahan kimiawi paraphenilendiamin (PPD) yaitu zat warna dalam pewarna rambut yang permanen. Jika seorang menjadi alergis terhadap PPD, maka ia juga peka terhadap bahan-bahan yang secara kimiawi mempunyai ikatan yang sama melalui suatu proses sensitisasi silang.

Jadi bila alergis terhadap PPD, maka juga alergis terhadap pewarna dari bahan anilin, Azo yang banyak dipakai untuk memberi warna gelap pada pakaian (hitam, biru, cokklat dan abu-abu). Juga dapat terjadi kepekaan terhadap obat-obat penghilang rasa seperti prokain, benzokain.

Kurang lebih 1/4 dari mereka yang peka terhadap PPD juga peka terhadap prokain dan benzokain. Jadi orang yang peka terhadap PPD jangan lupa memberi tabu dokter gigi anda sehubungan adanya kemungkinan pemakaian anastesi untuk pencabutan gigi. Sebagai ganti prokain dan benzokain dapat dipakai xylocaine dan mepivacaine.

Tabir surya yang mengandung PABS dapat juga bereaksi silang dengan PPD, orang yang peka terhadap PPD hendaknya menggunakan tabir surya yang bebas PABA.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates