Rabu, 20 Februari 2013

Pentingnya Vitamin D pada Anak


Anak tumbuh sangat pesat, sehingga kebutuhan nutrisinya harus dipenuhi secara optimal. Kekurangan asupan nutrisi dapat mengganggu pertumbuhan anak, kekurangan yang parah bahkan dapat menyebabkan status gizi buruk.

Peran Vitamin D sangat penting pada anak di usia pertumbuhan, tercukupi atau tidaknya kebutuhan Vitamin D pada masa anak-anak, akan berpengaruh pada masa depan anak tersebut. Masalah pada tulang yang terjadi pada lansia banyak dipengaruhi oleh pembentukan dan pertumbuhannya pada masa anak sampai dewasa.

Penyerapan kalsium
Vitamin D memiliki peranan penting dalam penyerapan kalsium, oleh karena itu sangat penting bagi pembentukan tulang yang sehat dan kuat, terutama pada anak-anak. Defisiensi vitamin D saat ini menjadi hal biasa di kalangan anak-anak, dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit rakhitis. Peran penting Vitamin D tidak terbatas hanya pada sekitar tulang atau rangka tubuh, tetapi juga penting pada bagian tubuh lainnya dan juga berperan sebagai anti inflamasi.

Mempengaruhi otak
Ada distribusi yang luas dari reseptor vitamin D di seluruh otak. Vitamin D memiliki kemampuan untuk mempengaruhi protein dalam otak yang diketahui terlibat langsung dalam pembelajaran dan memori, kontrol motorik dan bahkan mungkin mempengaruhi perilaku sosial.

Makanan sumber Vitamin D
Kandungan Vitamin D yang terdapat dalam makanan sangat sedikit, Vitamin D terdapat antara lain dalam ikan berminyak seperti salmon, makarel dan herring, dan telur dari ayam yang telah diperkaya vitamin D. Juga terdapat pada beberapa jenis makanan lain seperti margarin dan sereal yang telah diperkaya Vitamin D.

Pentingnya terkena sinar matahari
Cahaya matahari merupakan cara terbaik untuk mendapatkan vitamin D, paparan sinar matahari pada kulit akan merangsang memproduksi vitamin ini. Penggunaan tabir surya dan gaya hidup dalam ruangan dapat menyebabkan defisiensi Vitamin D. Tabir surya banyak dipakai untuk melindungi kulit terhadap perubahan yang dapat menyebabkan kanker kulit, tetapi juga sangat penting bagi kita untuk mendapatkan setidaknya 15-20 menit paparan sinar matahari langsung pada kulit kita setiap harinya.

Suplementasi Vitamin D
Asupan harian vitamin D untuk bayi, anak-anak, dan remaja disarankan untuk ditingkatkan dari 200 IU menjadi 400 IU, demikian disampaikan oleh The American Academy of Pediatrics (AAP)di Boston, USA. Suplementasi menjadi penting sebagian besar anak-anak kurang mendapat asupan Vitamin D dari makanan sehari-harinya.

Peningkatan asupan Vitamin D dimaksudkan untuk mencegah penyakit yang berhubungan dengan tulang pada anak-anak, seperti penyakit pelunakan tulang (rickets). Selain itu, asupan harian vitamin D yang cukup akan membantu mencegah osteoporosis di kemudian hari. Penelitian pada orang dewasa menunjukkan bahwa vitamin D memiliki peran yang penting dalam mencegah infeksi, reaksi autoimun, kanker, dan diabetes.

Suplementasi Vitamin D bagi bayi
The American Academy of Pediatrics menyarankan agar memberikan suplemen vitamin D sebanyak 200 IU setiap harinya terhadap bayi anda ketika konsumsi ASI ekslusif dalam kondisi kurang dari tujuh belas ons setiap harinya. Suplementasi juga sebaiknya diberikan jika ibu bayi kurang mendapat asupan vitamin D sehingga ASI yang dihasilkannya dikhawatirkan tidak mengandung vitamin D yang cukup bagi bayi tersebut.
Secara normal, air susu ibu memiliki banyak vitamin D. Air susu ibu secara khas memiliki kandungan 400 IU Vitamin D, ini merupakan jumlah dalam hal yang sama dengan 33 ons sebuah susu formula bagi bayi. Maka camkan selalu bahwa bayi bisa mendapatkan seribu IU vitamin D setiap harinya.

Vitamin D meringankan asma pada anak
Vitamin D dapat memperingan serangan asma pada anak-anak. Hal ini merupakan kesimpulan dari penelitian yang dipimpin oleh Dr Augusto A. Litongua, dari Harvard Medical School di Boston, dipublikasikan pada artikel Journal of Allergy & Clinical Immunology. Penelitian ini berlangsung selama 4 tahun terhadap lebih dari 1.000 orang anak penderita Asma. Kekurangan vitamin D dalam darah cenderung membuat serangan asma bertambah parah dan semakin susah untuk menyembuhkannya.

Selama empat tahun studi, ditemukan sekitar 38% anak-anak yang kekurangan vitamin D harus dirawat di rumah sakit untuk perawatan asmanya, dan hanya sekitar 32% anak-anak yang memiliki kadar vitamin D memadai yang akhirnya harus dirawat di rumah sakit untuk perawatan asmanya. Hal ini berarti vitamin D yang cukup mampu menurunkan resiko perawatan asma di rumah sakit (6% lebih rendah).

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates