Kulit pada bayi dan anak-anak
Kulit
bayi dan anak-anak relatif tipis, tebalnya ± 1 mm. Lapisan epidermis
terutama stratum comeum dan lapisan edermis lebih tipis, papila dermis
lebih mendatar, lapisan lemak subkutan relatif lebih sedikit.
Warna
kulit lebih merah karena kurangnya keratohialin. Kulit lebih edema
karena banyak mengandung air dan natrium. pH kulit lebih ke arah asam,
bervariasi rata-rata antara 3,4 — 6,5. Diferensiasi apendik kulit belum
sempurna, kelenjar sebasea tidak aktif sampai masa remaja sehingga
produksi sebum sangat berkurang, karena hal-hal tersebut di atas kulit
bayi dan anak lebih mudah mengalami iritasi oleh bahan-bahan kimia yang
ditempelkan pada kulit dan mudah mendapat infeksi.
Perawatan kulit pada bayi dan anak
Pemeliharaan
kulit pada bayi dan anak dengan menggunakan kosmetika perlu
berhati-hati, mengingat sifat kulit yang mudah teriritasi. Pada
penggunaan pembersih, pilih sabun yang lunak dan sedikit mengandung
alkali, tidak mengandung parfum yang berat, hindari penggunaan sabun
medikated yang mengandung bahan-bahan aktif tertentu seperti
hexachlorophen, mercury yodida, tribromo salicyl anilida dan lain-lain.
Hindari
penggunaan bedak yang mengandung antiseptik seperti perubalsem, asam
borat, dan lain-lain. Kurangnya produksi sebum dan kurangnya lapisan
lemak kulit, tidak merupakan masalah di daerah tropis, tetapi di daerah
beriklim dingin diperlukan penggunaan pelembab untuk mencegah kekeringan
kulit. Pemakaian minyak bayi merupakan emolien yang efektif, tetapi
bila terus-menerus dipakai dapat menimbulkan miliaria terutama di daerah
tropis.
Kulit pada remaja dan dewasa muda
Pada
usia remaja aktivitas pembentukan hormon meningkat, kelenjar sebasea
menjadi besar dan aktif, kelenjar apokrin mengadakan sekresi di tempat
tertentu. Lapisan lemak kulit bertambah, kulit muka dan rambut jadi
berminyak, dan produksi keringat meningkat, kondisi kulit juga
terpengaruh oleh siklus menstrual, sering timbul akne 4 — 7 hari sebelum
menstruasi. Diet yang banyak lemak juga mempengaruhi keadaan lemak
kulit.
Jenis kulit pada remaja kebanyakan jenis kulit berminyak,
terdapat pula jenis kulit normal dan kulit kering. Dengan kondisi kulit
seperti di atas pada remaja sangat diutamakan pemeliharaan kebersihan
kulit.
Perawatan kulit pada remaja dan dewasa muda
Kulit berminyak
Pada
kulit jenis ini aktivitas kelenjar sebasea berlebihan dengan produksi
lemak kulit secara berlebihan, hal ini disebabkan beberapa faktor antara
lain faktor hormon, faktor lingkungan yang selalu panas dan lembab yang
mempergiat aktivitas kelenjar lemak, faktor heriditer dan lain-lain.
Kulit muka lebih berminyak, tampak mengkilat, mudah kotor dan
berjerawat. Kulit kepala dan rambut mengkilat, berlemak dan cepat
berbau.
Perawatan dan pembersihan jenis kulit seperti ini adalah :
1.
Dianjurkan untuk menggunakan pembersih beberapa kali sehari dengan air
hangat dan pembersih dengan bahan dasar air, seperti sabun, cleansing
lotion, cleansing milk dan lainlain.
2. Perlu dilakukan penipisan
dengan serbuk penggosok (peeling) untuk menghilangkan lapisan kotoran
berlemak bersama sel-sel kulit yang mati atau yang terlepas dari
permukaan.
3. Hindari pemakaian kosmetika berlemak misalnya
pemakaian berbagai jenis krem, seperti pelembab, foundation cream,
pomade dan lain-lain, karena kulit jenis ini menghasilkan lebih dari
cukup minyak alamiah yang dapat berfungsi sebagai pelembab, pelindung
dan lain-lain.
Kulit normal
Kulit normal
adalah kulit dalam kondisi yang sehat, keseimbangan fungsionil
terpelihara baik, sehingga kulit cukup elastis, tegang dan berwarna
cerah. Sekresi kelenjar lemak cukup, tidak menimbulkan kelebihan lemak
kulit yang menyumbat pori-pori, keseimbangan kadar air terpelihara baik.
Perawatan pada kulit normal tidak membutuhkan hal yang khusus.
Kulit kering
Kekeringan
kulit dapat terjadi pada orang tertentu yang secara genetik mempunyai
kecenderungan kulit kering. Tetapi dapat pula terjadi akibat penggunaan
sabun yang berlebihan, pembersih kimiawi, pengaruh hormonal dan juga
pada dermatosis yang kronis atau gangguan keratinisasi. Kurangnya atau
hilangnya lapisan air di kulit berkurang, kulit menjadi kering.
Prinsip
perawatan pada kulit kering harus mempertahankan lemak kulit yang ada,
menjaga kelembaban kulit dengan sedikit mungkin menggunakan bahan-bahan
iritan. Dianjurkan pakai pembersih dengan bahan dasar minyak, di samping
sebagai pembersih, dapat pula berfungsi sebagai pelumas. Dianjurkan
memakai pelembab atau bahan emolien lainnya untuk melindungi evaporasi
air dari kulit.
Kulit pada usia lanjut
Bertambahnya
usia dan terjadinya proses menua, kulit pun mengalami perubahan secara
bertahap. Kadar air menjadi sedikit, kolagen menjadi kurang larut, kaku
dan kurang lentur dan jumlahnya menurun. Dermal protein berubah jadi
amorf, sehingga kulit jadi tipis, kering dan keriput. Produksi kelenjar
sebasea menurun, lemak kulit berkurang, kulit lebih mudah mengalami
dehidrasi, begitu pula aktivitas pengeluaran keringat erkurang. Pengaruh
hormon yang berkurang, mengakibatkan atrofi kulit dan apendiknya, juga
terjadi pengurangan jumlah melanosit yang aktif dan berkurangnya
kemampuan thanning.
Vaskularisasi yang berkurang dan lapisan
lemak yang menipis menyebabkan pengaturan suhu terganggu, kulit mudah
mengalami luka, sering terasa gatal, trauma yang ringan dapat
menimbulkan kelainan kulit dan lain-lain.
Perawatan kulit dengan
kosmetika pada usia lanjut ditujukan terutama untuk mengatasi
kekeringan. Perawatan kuratif secara medis lebih banyak diperlukan untuk
mengatasi rasa gatal, gangguan sirkulasi yang menurun, mengurangi
keriput dan kelainan-kelainan kulit lainnya. Mengatasi kekeringan kulit
pada usia lanjut sama seperti perawatan kulit kering pada umumnya yaitu
dengan menggunakan emolien, memakai pelembab, dan menghindari
faktor-faktor yang menambah kekeringan kulit seperti pakai bahan
pembersih yang mengandung alkohol, sabun dan detergen lainnya.
Rabu, 20 Februari 2013
Perawatan Kulit berdasarkan Usia
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.04
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar