Rabu, 20 Februari 2013

Kecukupan Energi Wanita Hamil dan Menyusui


Selama masa kehamilan, terjadi pembentukan jaringan-jaringan baru melalui beberapa tahapan tertentu. Jaringan-jaringan yang terbentuk, tumbuh  dan berkembang dalam rahim tersebut meliputi janin dan jaringan-jaringan lain yang memiliki fungsi untuk menjaga kelangsungan hidup janin.

Sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam tubuh ibu hamil maka kebutuhan energi dan zat gizi selama kehamilan meningkat.

Peningkatan kebutuhan zat gizi ini dimanfaatkan untuk pembentukan sel-sel dan jaringan-jaringan baru. Zat gizi tersebut juga digunakan untuk memenuhi energi pertumbuhan dan aktivitas bagi ibu maupun energi pertumbuhan untuk janin yang dikandungnya.

Demikian juga bagi ibu menyusui. Selama menyusui konsumsi makanan tidak hanya digunakan untuk si ibu tetapi juga untuk memenuhi kecukupan zat gizi anak yang disusuinya. Oleh karena itu diperlukan sejumlah tambahan zat gizi untuk memenuhi kebutuhan keduanya.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa konsumsi pangan dan gizi yang kurang selama masa kehamilan berdampak buruk pada bayi yang dilahirkan begitu juga berdampak buruk pada kesehatan ibu.

Kondisi ibu yang tidak sehat atau kekurangan asupan zat gizi, membuat ibu tidak siap menghadapi persalinan. Dalam masa kehamilan ibu membutuhkan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kondisi normal / tidak hamil.

Kelebihan jumlah zat gizi tersebut selain untuk menjaga kesehatan ibu juga dimanfaatkan untuk pertumbuhan janin. Bayangkan jika seorang ibu yang hanya mengkonsumsi zat gizi sama jumlahnya dengan kondisi saat ia tidak hamil. Ibu tersebut akan menderita kekurangan gizi, karena gizi yang ada dalam tubuhnya telah diserap oleh janin. Ibu yang kekurangan zat gizi akan memperburuk kesehatan ibu dan mengancam pertumbuhan janin.

Seringkali bayi yang kurang mendapat suplai zat gizi dari ibu lahir prematur (lahir belum cukup bulan), lahir dengan berat lahir rendah, atau sering kali bayi lahir dalam keadaan meninggal, ibu mengalami pendarahan selama melahirkan, dan akibat-akibat lain yang seringkali membahayakan kesehatan bayi.

Meskipun bayi lahir selamat, namun bayi yang kurang gizi selama di kandungan pada umumnya mengalami hambatan pertumbuhan setelah lahir Pertumbuhan volume otak yang yang terhambat erat kaitannya dengan kecerdasan si anak.

Anak yang mengalami keadaan demikian biasanya mempunyai tingkat kecerdasan yang rendah dan perkembangan mental yang terhambat, termasuk terjadinya keterlambatan dalam bersosialisasi dengan lingkungannya dan pekanya anak terhadap rangsangan.

Konsumsi pangan sebelum kehamilan dan selama masa kehamilan berpengaruh terhadap kesehatan ibu hamil.

Pada umumnya ibu hamil yang cukup konsumsi pangan dan gizi sebelum hamil kurang mengalami masalah yang berarti selama kehamilan. Konsumsi pangan dan gizi yang mencukupi kebutuhan serta diiringi dengan latihan fisik ringan memberi dampak yang baik pada ibu hamil.

Oleh karena itu konsumsi ibu hamil sangat penting diperhatikan. Konsumsi ibu hamil bukan hanya memperhatikan kuantitasnya namun juga kualitas dari makanan yang dimakan. Bertambahnya jumlah makanan yang dikonsumsi tidak hanya pada ibu hamil, namun ibu menyusui juga sangat membutuhkan peningkatan jumlah zat gizi yang dikonsumsi.

Jika pada masa kehamilan konsumsi zat gizi yang meningkat diperuntukkan bagi pertumbuhan janin, pada masa menyusui makanan yang bergizi dibutuhkan untuk mempertahankan dapat memproduksi air susu ibu (ASI) dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan bayi.
Tabel : Tambahan Kecukupan Gizi Wanita Hamil dan Wanita Menyusui per Orang per Hari.

Selama masa menyusui konsumsi pangan yang tidak mencukupi kebutuhan menyebabkan ASI yang dihasilkan sangat rendah kualitasnya, apalagi bila cadangan makanan untuk produksi ASI yang ditimbun selama masa kehamilan tidak mencukupi atau hanya mencukupi untuk beberapa waktu saja.

Komisi ahli FAO/WHO/ UNU (1985) menyarankan tambahan energi bagi wanita hamil yang bekerja berat sejumlah 285 kalori per hari dan bagi pekerja ringan 200 kalori per hari. Bagi yang bekerja sedang sekitar 245 kalori per hari.

Perhitungan Angka Kecukupan Energi Individu (AKEI) bagi wanita hamil per hari dirumuskan sebagai berikut (menggunakan cara sederhana) :



Untuk lebih jelasnya bagaimana cara menghitung angka kecukupan gizi bagi ibu hamil, dapat kita lihat pada contoh soal berikut ini:

Contoh soal:

1. Hitunglah angka kecukupan energi bagi seorang wanita hamil usia 25 tahun dengan BB normal 50 kg dan aktifitas sehari-hari sedang.

Diketahui:
  • Umur = 25 tahun
  • BB normal = 50 kg
  • FK (aktifitas sedang) = 1.64
  • EH (aktifitas sedang) = 245 Kal

Penyelesaiannya;
Untuk menghitung AKEI bagi wanita hamil umur 25 tahun digunakan rumus:
AKEI = (14.7 B + 496) FK + EH
= ((14.7) (50)) + 496) ( 1.64) + (245)
= ((735) + (496)) (1.64)) + 245
= (1231) (1.64) + 245
= 2.018.84 + 245
= 2.263.84
Jadi kecukupan energi bagi wanita hamil tersebut adalah 2263.84 Kal/ hari.

Sekarang mari kita bandingkan dengan contoh soal berikut:

2. Hitunglah angka kecukupan energi bagi seorang wanita hamil usia 25 tahun dengan BB normal 50 kg dan aktifitas sehari-hari berat.

Diketahui:
  • Umur = 25 tahun
  • BB normal = 50 kg
  • FK (aktifitas berat) = 2.0
  • EH (aktifitas berat) = 285 Kal

Penyelesaiannya:
Untuk menghitung AKEI bagi wanita hamil umur 25 tahun digunakan rumus:
AKEI = (14.7 B + 496) FK + EH
= ((14.7) (50)) + 496) ( 2.0) + (285)
= ((735) + (496)) (2.0)) + 285
= (1231) (2.0) + 285
= 2436 + 285
= 2721
Jadi kecukupan energi bagi wanita hamil tersebut adalah 2.721 Kal/ hari.

Dari kedua contoh soal tersebut memberi gambaran yang jelas bahwa persamaan usia dan BB, namun dengan jenis aktifitas keseharian yang berbeda, membuat angka kecukupan energi yang berbeda pula.

Kecukupan Energi Wanita Menyusui
a. Untuk Wanita Umur = < 19 tahun
AKEI = (12.2 B + 746) FK + EM
b. Untuk Wanita Umur 20 – 29 tahun
AKEI = (14.7 B + 496) FK + EM

Dimana :
  • B = Berat badan sehat wanita selama menyusui (kg)
  • EM = Tambahan energi wanita menyusui (Kal/org/hr) yaitu : 500 Kal/org/hr

Jika untuk menghitung angka kecukupan energi bagi wanita hamil ditambahkan dengan energi kehamilan (EK), maka pada wanita menyusui ditambah dengan energi menyusui (EM).

Untuk lebih jelasnya bagaimana cara menghitung angka kecukupan energi bagi ibu menyusui dengan usia yang sama dengan contoh soal sebelumnya, maka dapat kita lihat pada contoh soal berikut ini:

3. Hitunglah angka kecukupan energi bagi seorang wanita menyusui usia 25 tahun dengan BB normal 50 kg dan aktifitas sehari-hari berat.

Diketahui:
  • Umur = 25 tahun
  • BB normal = 50 kg
  • FK (aktifitas berat) = 2.0
  • EM = 500 Kal

Penyelesaiannya:
Untuk menghitung AKEI bagi wanita menyusui umur 25 tahun digunakan rumus:
AKEI = (14.7 B + 496) FK + EM
= ((14.7) (50)) + 496) ( 2.0) + (500)
= ((735) + (496)) (2.0)) + 500
= (1231) (2.0) + 500
= 2436 + 500
= 2936

Jadi kecukupan energi bagi wanita hamil tersebut adalah 2.936 Kal/ hari.
Setelah mempelajari ketiga contoh soal di atas tentang AKEI bagi wanita normal, wanita hamil dan wanita menyusui terlihat dengan jelas bahwa angka kecukupan energi bagi wanita hamil dan menyusui lebih tinggi dari pada angka kecukupan energi pada wanita normal.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates