Rabu, 20 Februari 2013

ASI Mengandung Zat Antikanker

Air Susu Ibu adalah cairan ajaib yang dibutuhkan bagi semua bayi baru lahir. Beberapa ilmuwan menyakini, ASI dapat memberikan proteksi pada bayi terhadap berbagai ancaman penyakit serius seperti misalnya kanker. Tetapi, bagaimana cara ASI melindungi bayi Anda dari berbagai bentuk kanker masih menjadi sebuah misteri.

Kini, sebuah riset terbaru yang dimuat Journal of Human Lactation menemukan suatu bentuk protein pada ASI yang ternyata memiliki sifat sebagai zat antikanker, yang biasa disebut TNF-apoptosis inducing ligand (TRAIL).

Dalam kajiaannya, para peneliti mengambil sampel berupa kolostrum dan ASI matang dari calon ibu baru. Selain itu, peneliti juga mengambil sampel darah dari wanita sehat, dan susu formula. Kemudian peneliti menguji tingkat TRAIL pada kolostrum, ASI matang, darah dan susu formula.

Para peneliti menemukan bahwa kolostrum dan ASI masing-masing mengandung 400 dan 100 kali lipat tingat TRAIL, lebih tinggi ketimbang darah. Sementara kandungan TRAIL sama sekali tidak terdeteksi dalam susu formula.

"ASI memiliki peran penting dalam mencegah jenis kanker tertentu pada anak seperti leukemia lymphoblastic, penyakit Hodgkin, dan neuroblastoma. Namun, laurutan TRAIL endogen adalah kandidat kuat untuk menjelaskan efek biologis keseluruhan dari menyusui dalam melawan kanker," kata peneliti.

Para ibu yang dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat karena mereka tidak menunjukkan tanda-tanda eklampsia, infeksi, atau demam.

"Ini adalah temuan pertama yang mengukur kadar TRAIL dalam kolostrum dan ASI. Penelitian ini telah mengungkapkan konsentrasi TRAIL jauh lebih tinggi di kolostrum dan ASI ketimbang dengan tingkat TRAIL serum," tutup peneliti.

ASI Cerdaskan Bayi Laki-laki
Adakah nutrisi yang bisa merangsang kemampuan otak bayi? Jawabannya ada, yakni air susu ibu (ASI). Riset termutakhir menemukan bayi yang mendapat ASI selama 6 bulan pertama memiliki kemampuan akademik lebih baik dibanding yang tidak diberi ASI.

Penelitian dilakukan di Australia terhadap 1.038 bayi yang mendapatkan ASI dari ibunya. Di usia 10 tahun, bayi-bayi yang mendapat ASI tersebut lebih unggul di bidang matematika, membaca, menulis dan mengeja. Akan tetapi hasil yang menonjol tersebut hanya terlihat dari bayi laki-laki yang diberi ASI.

Ketua peneliti, Wendy H.Oddy, ahli nutrisi dari University of Western Australia mengatakan perbedaan tingkat kecerdasan pada bayi laki-laki dan perempuan ini belum jelas. "Dugaan sementara ini terjadi karena anak laki-laki lebih rentan pada stres sedangkan hormon perempuan memiliki efek perlindungan," katanya.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatrics ini memiliki beberapa kekuatan. Para ahli mengikuti perkembangan anak-anak sejak dalam kandungan dan memiliki jumlah sampel yang besar. Data juga dikumpulkan sejak para ibu akan berhenti menyusui sehingga tingkat akurasinya cukup tinggi. Di lain pihak, para peneliti kesulitan mengukur faktor-faktor lain yang memengaruhi durasi menyusui.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates