Migrain dapat menyerang siapa
saja, pria ataupu wanita. Meski demikian migrain lebih sering terjadi
pada orang berusia 25 s/d 55 tahun dan juga wanita lebih sering
menderita migrain daripada pria.
Ada beberapa faktor risiko yang diketahui dapat meningkatkan resiko terkena migrain. Sayangnya, tidak satupun dari faktor resiko itu dapat dikontrol. 1. Riwayat Keluarga Faktor genetika diketahui memainkan peran dalam migrain, namun gen-gen apa saja yang terlibat secara spesifik belum diidentifikasi. Sekitar 70 sampai 80 persen dari penderita migrain memiliki anggota keluarga dekat yang juga penderita migrain. Anak memiliki resiko 50% terkena migrain jika salah satu orangtuanya merupakan penderita migrain dan resiko 75% jika migrain tersebut diidap oleh kedua orangtuanya. 2. Gender dan perubahan hormonal Perempuan beresiko tiga kali lebih mungkin untuk menderita migrain dibanding pria. Menariknya, di kalangan anak-anak, migrain lebih sering terjadi pada anak laki-laki dari pada anak perempuan, tapi setelah masa pubertas trennya akan berbalik. Hal ini mungkin disebabkan fakta bahwa hormon estrogen pada wanita memainkan beberapa peran dalam migrain. Migrain kadang-kadang meningkat pada trimester pertama kehamilan, setelah melahirkan dan ketika menggunakan obat pengontrol kelahiran. Hal ini diketahui menurun selama dua trimester terakhir kehamilan. Obat migrain tertentu dan suplemen herbal tidak boleh digunakan oleh wanita hamil. Sebelum memulai pengobatan untuk migren, anda harus berkonsultasi dengan dokter. 4. Umur Setengah dari penderita migrain pernah mengalami gejala pertama migrainnya sebelum usia 20 tahun. Namun, migrain adalah paling umum terjadi pada orang usia 25-55 tahun. Insiden migrain turun secara signifikan pada wanita setelah menopause. Konsultasi dengan dokter jika anda tidak memiliki riwayat sakit kepala migren tetapi tiba-tiba mengalami gejala migrain pada usia di atas 50 tahun. 5. Kondisi medis lainnya Orang yang menderita migrain lebih mungkin didiagnosis mengalami depresi, gangguan kecemasan, stroke, epilepsi, sindrom iritasi usus (IBS), dan tekanan darah tinggi dibanding orang yang bukan penderita migrain. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa salah satu dari kondisi tersebut merupakan faktor risiko untuk migrain. Kejadian-kejadian di atas bisa berkaitan dengan migrain, tetapi kaitan tersebut belum diketahui penyebab pastinya. |
Rabu, 20 Februari 2013
Berbagai Faktor Risiko Migrain
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.54Hubungan Gizi Dengan Penyakit Kanker
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.49Akibat peningkatan
kesejahteraan, derajat kesehatan dan gizi masyarakat serta perubahan
komposisi penduduk, terjadi pula perubahan pola penyakit yaitu
berkurangnya penyakit-penyakit menular dan kekurangan kurang di satu
pihak, dan bertambahnya penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit
jantung, diabetes dan kanker di lain pihak.
Penyakit kanker
merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di berbagai negara.
Sekitar 70-90% dari penyakit kanker tersebut berkaitan dengan lingkungan
dan gaya hidup (life style). Dari seluruh penyakit kanker yang disebabkan faktor lingkungan, sekitar 40-60% berhubungan dengan faktor gizi.
1. Lemak
Meski
studi tentang hubungan masukan lemak dengan penyakit kanker masih
memberikan hasil yang tidak taat azas, tetapi studi yang menggunakan
hewan percobaan menunjukkan bahwa masukan lemak merupakan salah satu
kunci dalam mencegah, kanker.
Beberapa peneliti berhasil
menunjukkan hubungan antara kenaikan konsumsi lemak dan kegemukan dan
kanker payudara hanya ditemukan pada usia yang lebih tua. Tampaknya
bukan konsumsi total lemak yang merupakan faktor penting dalam penyakit
kanker, tetapi jumlah asam lemak tak jenuh ganda dalam diet lebih
berperan. Hal yang harus diperhatikan dalam mengkaji hubungan antara
masukan lemak dengan kanker ialah macam lemak (lemak jenuh dibandingkan
dengan lemak tak jenuh; lemak hewani dibandingkan dengan lemak nabati).
Di
lain pihak, beberapa studi menunjukkan bahwa kholesterol darah yang
terlalu rendah merupakan risiko kanker. Masih perlu studi lebih lanjut
untuk sampai pada kesimpulan yang pasti tentang korelasi antara masukan
kholesterol dengan kholesterol darah dan kanker. Masukan lemak tidak
hanya berhubungan dengan kanker tetapi juga dengan penyakit jantung, dan
kegemukan.
Pada studi dengan hewan cobaan, pembatasan masukan
energi akan mengurangi insiden beberapa jenis kanker, dan meningkatkan
umur binatang cobaan tersebut. Masukan energi total dan persen energi
yang berasal dari lemak berhubungan dengan risiko kanker, akan tetapi
hubungan ini bervariasi untuk jenis kanker yang berbeda. Studi yang
dilakukan oleh Boissonneault dkk,1986, menemukan pengaruh energi yang
berasal dari lemak terhadap kanker tergantung dari masukan energi total.
2. Protein
Hubungan
antara konsumsi protein terutama protein hewani dengan insiden beberapa
jenis kanker tertentu telah diselidiki dalam studi epidemiologi. Namun
korelasi antara konsumsi protein dengan kanker dipengaruhi oleh korelasi
yang tinggi antara konsumsi protein dengan zat gizi lain terutama
lemak. Dengan demikian pengaruh langsung dari protein belum dapat
ditentukan.
Studi menggunakan hewan cobaan menunjukkan pemberian
masukan protein secara berlebihan tidak selalu berhubungan secara taat
azas dengan kenaikan insiden tumor. Bila hewan diberi makanan secara ad
libitum dengan kandungan protein 10-15% kalori, total insiden tumor
tidak dipengaruhi, meski beberapa tumor tertentu seperti bladder
papilloma dan tumor payudara ditingkatkan oleh peningkatan masukan
protein.
3. Vitamin dan mineral
Disini
hanya dibahas vitamin A, karoten, vitamin C, E, zat besi dan selenium.
Banyak bukti menunjukkan bahwa makanan yang mengandung banyak vitamin A
dan karoten dapat mencegah beberapa jenis kanker epitel. Dari beberapa
studi epidemiologi, konsentrasi vitamin A dalam darah berhubungan dengan
kenaikan risiko kanker, tetapi beberapa penelitian lain tidak menemukan
hubungan tersebut. Demikian pula hubungan antara karotenoid dalam darah
dengan kanker.
Suatu studi kohort berhasil menunjukkan bahwa
risiko semua jenis kanker dapat diturunkan dengan meningkatkan konsumsi
sayuran yang kaya karoten. Bukti paling kuat mengenai peranan vitamin A
dalam pencegahan kanker didapat dari studi epidemiologi yang
menghubungkan antara konsumsi sayuran yang kaya karoten atau makanan
yang kaya vitamin A dengan kanker paru.
Pada hewan cobaan,
pemberian vitamin A dosis tinggi dapat mencegah kanker serviks, vagina,
kolon, kulit, lambung, tracheobronchi, pankreas, dan hati. Karotenoid
diperlukan untuk diferensiasi sel normal. Defisiensi karotenoid dapat
menyebabkan proses diferensiasi terhambat. Pada hewan cobaan retinoid
mungkin dapat mencegah tahap inisiasi dan promosi dari proses
karsinogenesis.
Makanan yang kaya vitamin A dapat mencegah
pembentukan radikal oksigen dan peroksida lemak, dan beta karoten sangat
efisien dalam menetralisir radikal oksigen. Vitamin A, bersama dengan
vitamin C, vitamin E, dan selenium dapat menetralisir efek peroksida dan
mengurangi karsinogenesis. Vitamin A dan karoten mempunyai efek
penghambatan terhadap kanker mulut dan oesofagus terutama pada pengunyah
tembakau (tobacco chewer) dan terhadap kanker paru pada perokok.
Dari
studi pada manusia, dapat ditunjukkan bahwa terdapat asosiasi protektif
antara makanan yang kaya vitamin C dengan kanker esofagus; kanker
lambung. Di dalam saluran pencernaan, vitamin C akan memblok pembentukan
nitrosamin yang bersifat karsinogenik dari nitrat dan nitrit, serta
mencegah oksidasi zat-zat kimia tertentu menjadi bentuk karsinogenik
yang aktif. Vitamin C merupakan faktor pembatas reaksi nitrosasi pada
manusia, dan ini telah didemonstrasikan pada penderita gastrektomi dan
gastritis atropik akuta.
Dari beberapa studi berhasil
ditunjukkan bahwa efek toksik dari ozon pada paru dapat dicegah secara
efisien dengan vitamin E. Kadar vitamin E dalam serum mempunyai asosiasi
protektif dengan kanker paru.
Dalam studi biokimia, vitamin E
berfungsi sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan sebagai free
radical scavenger. Dengan demikian peranan vitamin E dalam efek
pencegahan kanker hampir sama dengan vitamin A dan C. Vitamin E, seperti
juga vitamin C, dapat mencegah pembentukan nitrosamin secara in vitro.
Tetapi harus diingat bahwa vitamin E larut dalam lemak, sehingga efek
pencegahannya dipengaruhi oleh kehadiran lemak, sedangkan vitamin C
tidak, karena larut dalam air.
Banyak bukti menunjukkan bahwa
peningkatan simpanan besi dalam tubuh berhubungan dengan peningkatan
risiko kanker. Stevens, dkk dalam penelitiannya menemukan mampu ikat
besi (total iron binding capacity) lebih rendah, sedangkan jenuh transferin lebih tinggi pada penderita kanker dibandingkan dengan bukan penderita.
Selenium dalam tanaman maupun hewan berbentuk selenat, selenocystin, selenomethionin, dan
bentuk-bentuk lain yang belum diidentifikasi. Pengkajian dari angka
rata-rata konsumsi selenium per kapita yang berasal dari 27 negara,
mendapatkan hubungan terbalik dengan total kematian karena kanker,
kematian karena leukemia, dan kanker kolon, rektum, payudara, ovanum,
dan kanker paru.
Dari beberapa studi kasus kontrol didapatkan
bahwa penderita kanker mempunyai selenium darah yang lebih rendah
daripada kontrol. Akan tetapi data penelitian ini harus
diinterpretasikan dengan hati-hati, karena kadar selenium darah yang
rendah mungkin merupakan konsekuensi sakit. Studi prospektif dapat
menunjukkan bahwa risiko kanker meningkat pada kelompok dengan selenium
darah, vitamin E dan vitamin A darah yang rendah. Selenium menghambat
transformasi neoplastik dalam berbagai organ epitel pada hewan.
Beberapa
studi menunjukkan efek protektif terhadap kanker hati, payudara, kolon,
dan kulit. Akan tetapi dosis yang diberikan sampai menghasilkan efek
protektif ini, dalam berbagai penelitian sama dengan dosis yang dapat
menimbulkan keracunan pada pemberian jangka panjang.
4. Serat makanan
Serat
makanan meliputi selulosa, hemiselulosa, lignin, gums, pektin. Sumber
utama serat makanan adalah sayuran, buah-buahan dan biji-bijian penuh
atau utuh. Dari beberapa studi epidemiologi, didapatkan korelasi antara
konsumsi serat makanan dengan risiko kanker kolon.
Pada studi
dengan manusia, masih belum cukup informasi tentang komponen dari serat
makanan dan pengaruh terhadap risiko kanker. Diperkirakan jenis serat
memegang peranan penting. Pada beberapa studi lain juga diamati hubungan
dengan zat gizi lain, karena walaupun terdapat korelasi yang kuat
antara risiko kanker kolon dengan pola makanan tinggi sera, komponen
diet lainnya mungkin berpengaruh terhadap korelasi ini.
Dari 19
studi kasus kontrol yang mengukur peran serat makanan pada kanker kolon,
tiga studi tidak menemukan peran, tiga studi menemukan hubungannya
dengan kenaikan risiko kanker, dan 13 studi menemukan efek protektif
serat makanan, khususnya sayuran. Efek protektif dikemukakan dalam dua
studi kasus kontrol yang menguji risiko relatif untuk diet tinggi lemak
dan rendah lemak.
Secara keseluruhan, studi kasus kontrol
menyajikan hasil yang beragam, beberapa studi menunjukkan serat makanan
mempunyai efek protektif dan lainnya tidak. Pada studi menggunakan hewan
cobaan, juga didapatkan hasil yang tidak taat azas dalam hubungan
antara serat makanan dengan kanker kolon. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti sifat karsinogen yang digunakan, komposisi diet,
perbedaan kuantitatif dan kualitatif dalam serta makanan, strain hewan
cobaan yang digunakan, dan lama percobaan.
5. Makanan olahan
Cara
penyimpanan dan pengolahan makanan bervariasi antar negara, dan
perbedaan ini mungkin memberikan kontribusi yang besar dalam variasi
beberapa jenis kanker.
Pengasapan makanan dapat membentuk senyawa hidrokarbon polisiklik aromatik (polycyclic aromatic hydrocarbon),
beberapa di antaranya diketahui bersifat karsinogenik pada hewan.
Zat-zat yang bersifat karsinogenik dapat terbentuk pada waktu proses
pemasakan dan jumlahnya berhubungan dengan penggunaan suhu tinggi dan
jangka waktu pemasakan. Misal pemasakan dengan cara pembakaran
menggunakan api oven, dapat membentuk senyawa hidrokarbon polisiklik
aromatik pada permukaan makanan yang dibakar tersebut. Pembakaran asam
amino dengan gula selama proses pemasakan, menghasilkan berbagai zat
kimia yang bersifat mutagenik, dan beberapa di antaranya bersifat
karsinogenik.
Penggaraman dan pengasaman makanan dapat membentuk
nitrosamin yang bersifat karsinogenik untuk mulut dan lambung.
Bukti-bukti dari studi epidemiologi menunjukkan masyarakat yang banyak
mengkonsumsi makanan yang diawet dengan diasin, diasam, dan diasap,
mempunyai insiden kanker lambung dan esofagus lebih banyak. Kanker
esofagus berhubungan dengan konsumsi asinan sayur, ikan asin dan makanan
asap. Dari beberapa studi epidemiologi, nitrat, nitrit dan komponen
N-nitroso dalam makanan dan air serta makanan yang diasin berhubungan
dengan kanker lambung.
Kanker esofagus dan kanker lambung juga
berhubungan dengan keadaan gizi kurang. Kenyataannya, hampir semua studi
mengenai diet dengan kanker lambung, telah menemukan efek protektif
dari konsumsi sayuran dan buah-buahan, dan bahkan dalam percobaan in
vitro pembentukan komponen N-nitriso dapat ditekan seminim mungkin oleh
antioksidan seperti vitamin E dan vitamin C.
Penyakit yang Diwariskan Keluarga
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.48Sejarah keluarga memegang
peranan penting dalam kondisi kesehatan seseorang. Misalnya jika dalam
keluarga ada riwayat penyakit kanker, itu berarti kita atau anak-anak
kita memiliki kemungkinan untuk mewarisi gen yang sama. Dengan kata lain
risikonya untuk terkena kanker jauh lebih tinggi daripada risiko
individu yang tidak memiliki gen tersebut.
Sejauh ini para
ilmuwan telah mengidentifikasi gen-gen yang dapat meningkatkan sekitar
400 kondisi penyakit paling menonjol, seperti misalnya parkinson dan
cystic fibrosis atau kondisi fatal yang disebabkan oleh mutasi genetik.
Cystic fribrosis menyebabkan terbentuknya lendir lengket dan tebal di
dalam paru-paru dan berbagai bagian lain.
Kendati demikian
beberapa penyakit tidak hanya disebabkan oleh gen tunggal melainkan
akibat kombinasi beberapa faktor seperti pola makan dan gaya hidup.
Sebut saja misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung atau
skizofrenia.
Berikut ini beberapa penyakit beserta persentase
tingkat risiko yang mengkin bisa diturunkan terkait riwayat yang
dimiliki oleh anggota keluarga, seperti dikutip dari kompas.com:
1. Tekanan darah tinggi
Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang
lama). Hipertensi sering tidak disadari karena tidak bergejala. Untuk
mengetahuinya perlu dilakukan pengukuran tekanan darah. Jika tidak
segera diobati, dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung.
Risiko
diturunkan: Menurut para ahli, jika salah satu orang tua Anda memiliki
tekanan darah tinggi, risiko Anda mendapatkan penyakit ini sebesar 15
persen atau bahkan lebih tinggi.
2. Kolesterol tinggi
Dalam
keluarga yang sama, kadang para anggotanya memiliki tingkat kadar
kolesterol tinggi. keadaaan ini dalam ilmu kedokteran disebut Familial
Hypercholesterolaemia (FH). FH disebabkan oleh perubahan gen dimana
lemak tidak dimetabolisme dengan baik dalam darah dan menumpuk di
arteri. FH merupakan satu contoh dari sifat genetik yang dominan, yang
berarti bahwa seseorang memerlukan hanya satu gen abnormal untuk
memiliki kondisi tersebut.
Risiko diturunkan: Dr Nigel Capps,
dari Inggris mengatakan, jika salah satu orang tua Anda memiliki
hiperkolesterolemia familial, maka Anda memiliki risiko 50 persen
mendapatkan penyakit tersebut.
3. Hipotiroid
Hipotiroid
terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup hormon tiroksin. Gejala
yang muncul biasanya sering merasa kelelahan dan penurunan berat badan.
Penyakit ini tujuh kali lebih mungkin terjadi pada perempuan.
Risiko
diturunkan: Dr Mark Cohen, konsultan endokrinologi dari Spire Bushey
Hospital, Hertfordshire mengungkapkan, memiliki saudara atau ibu dengan
tiroid (kurang aktif), maka Anda memiliki risiko 20 kali lebih mungkin
untuk mendapatkannya.
4. Gangguan Bipolar
Gangguan
bipolar (juga dikenal gangguan manik depresi) adalah suatu kondisi yang
menyebabkan periode depresi dan mania, biasanya dipicu oleh stres.
Diduga disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di otak, dan pengaruh
faktor genetik.
Risiko diturunkan: Jika ada orang tua yang
memiliki penyakit ini, maka risiko untuk setiap anak-anak mereka
mengalami hal sama adalah sebesar 10-15 persen.
5. Diabetes tipe 2
Umumnya
gejala awal diabetes tipe 2 tidak dapat dideteksi. Risiko mengidap
diabetes cukup tinggi jika keluarga, orang tua atau saudara Anda juga
memiliki riwayat penyakit ini.
Risiko diturunkan: Jika ada salah
satu orang tua dengan diabetes tipe 2, risiko penyakit itu diturunkan
sebesar 15 persen. Tetapi jika kedua orang tua memiliki kondisi
tersebut, risiko penyakit itu diturunkan kepada anak mereka sebesar 75
persen. Namun, faktor lain seperti kegemukan, malas olahraga dan makan
yang tidak sehat dapat meningkatkan resiko.
6. Arthritis (radang sendi)
Osteoarthritis
adalah jenis penyakit sendi yang disebabkan oleh keausan sendi dan
merupakan salah satu dari keluarga besar penyakit arthritis yang paling
sering terjadi. Penyakit ini mempengaruhi sekitar 80 persen orang pada
suatu waktu dalam kehidupan mereka.
Risiko diturunkan: Banyak
masyarakat yang menganggap kalau osteoartritis adalah penyakit yang
diturunkan. Tetapi Dr. Sanggar mengatakan, kondisi seperti ini
sebetulnya sangat jarang diwariskan. "Ini biasanya terjadi karena
keausan pada sendi," katanya.
7. Motor Neuron Disease (MND)
MND
adalah suatu penyakit mematikan yang sudah dikenal sejak abad ke-19.
Karena relatif jarang ditemukan sering seorang dokter luput mendeteksi
gejala-gejala penyakit ini bahkan banyak yang mendiagnosanya sebagai
stroke.
Penyakit umumnya merusak sistem saraf sehingga
menyebabkan otot lemah. Penyakit ini cenderung mempengaruhi orang
berusia lebih dari 40 tahun dan lebih sering menimpa laki-laki. Penyebab
pastinya belum jelas, tetapi penyakit ini bisa diturunkan.
Risiko
diturunkan: Peneliti mengatakan, sekitar 10 persen penyakit ini dapat
diturunkan jika Anda memiliki kerabat dekat dengan kondisi seperti
tersebut.
8. Kanker payudara dan ovarium
Kanker
payudara adalah kanker paling umum yang diderita kaum perempuan. Di
Indonesia, kanker payudara merupakan salah satu penyakit penyebab
terbesar kematian pada wanita. Sedangkan kanker ovarium, biasa dikenal
dengan "silent killer", menduduki peringkat ke-lima sebagai penyebab
kematian pada wanita akibat kanker.
Risiko diturunkan: Menurut
penelitian sementara 90 persen kasus tidak diwariskan. Hanya 5-10 persen
kanker payudara disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan dari satu
ibu atau ayah. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 adalah yang paling sering.
Perempuan dengan mutasi ini memiliki risiko terkena kanker payudara
sampai 80 persen. Meningkatnya risiko kanker ovarium juga dikaitan
dengan mutasi gen ini.
9. Parkinson
Penyakit
parkinson dimulai secara samar-samar dan berkembang secara perlahan.
Pada banyak penderita, pada mulanya parkinson muncul sebagai tremor
(gemetar) tangan ketika sedang beristirahat. Penyakit ini cenderung
diturunkan, walau terkadang faktor genetik tidak memegang peran utama.
"Sekali lagi, ini adalah kondisi multi-faktorial," kata Dr Walker.
Risiko
diturunkan: Menurut Walker, mereka yang mempunyai orangtua, saudara
atau kerabat dekat dengan gangguan parkinson, maka dua kali lipat lebih
mungkin untuk mengalami hal serupa.
Kerusakan Hati Akibat Zat Kimia
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.47
Hati memiliki beragam fungsi. Hati
terlibat dalam proses digesti, metabolisme, dan sintesis nutrien yang
dibutuhkan tubuh, dan juga memainkan peranan penting dalam detoksifikasi
obat dan zat kimia. Hal tersebut tidak mengejutkan karena fungsi pokok
hati adalah menerima dan mengolah zat kimia yang diabsorpsi dari saluran
gastrointestinal sebelum disebarkan ke jaringan lain.
Setelah nutrien (zat kimia) diabsorpsi ke dalam darah dari saluran pencernaan, darah kaya nutrien tersebut kemudian langsung dialirkan ke hati. Sel-sel hati lalu menyingkirkan asam amino (blok-blok pembentuk protein), lemak, glukosa, dan toksikan dari darah sehingga nantinya dapat diproses. Hati merupakan tempat utama metabolisme lemak dan hati juga menyimpan glikogen yang dapat diubah menjadi energi jika dibutuhkan. Selain itu, hati menghasilkan empedu, kolesterol, dan protein seperti albumin dan protein pembungkus. Hepatosit (sel hati), suatu komponen struktural utama hati, dapat disamakan seperti pabrik (hati menghasilkan senyawa kimia); seperti gudang (hati menyimpan glikogen, zat besi, dan vitamin tertentu); pabrik pengolahan limbah (hati mengekskresikan empedu, urea, dan produk-produk, detoksifikasi); seperti pusat pembangkit tenaga (hati menghasilkan sejumlah besar panas sebelum pemecahan molekul-molekul kompleks). Tidak seperti kebanyakan organ tubuh lain, hati dilindungi terhadap kerusakan yang permanen dalam dua cara. Pertama, hati masih dapat berfungsi normal walaupun sebagian besar organ tersebut telah rusak. Kedua, hati memiliki kemampuan untuk beregenerasi dengan mudah dan cepat. Akan tetapi, hal itu tidak berarti bahwa hati tidak dapat mengalami kerusakan yang permanen akibat paparan zat kimia. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh berbagai macam substansi kimia (hepatotoksikan) dan ditandai / dicirikan dalam dua cara yaitu akumulasi lemak atau steatosis dan kematian sel-sel hati atau nekrosis. Akumulasi lemak dalam hati (steatosis) merupakan tanda-tanda umum toksisitas hati dan mungkin diakibatkan oleh zat kimia yang toksik, termasuk alkohol. Akan tetapi, asalkan tidak ada sel-sel yang mati, steatosis tidak akan mempengaruhi fungsi hati. Nekrosis hati (kematian sel-sel hati) terjadi akibat paparan terhadap sejumlah zat kimia, antara lain alfatoksin, karbon tetraklorida, klorofom, dan asam tannat. Pada kasus sirosis, suatu kondisi hati yang cukup dikenal, sejumlah besar sel hati hancur akibat penyalahgunaan alkohol secara kronis, hepatitis viral, atau akibat agen kimia yang dapat menyerang sel-sel hati. Tumor hati, baik yang jinak maupun ganas, juga dihubungkan dengan pemaparan terhadap arsenik, polychlorinated biphenyl (PCB), thorium, dan yang paling umum, vinilklorida. Jika terlalu banyak hepatosit yang mati, hati tidak akan mampu menggantinya. Hal ini tentunya akan menyebabkan gagal hati dan pada akhirnya, menyebabkan kematian. Cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa vinil klorida memang dapat menyebabkan jenis kanker hati yang langka, angiosarkoma. Akan tetapi, kebanyakan kanker hati terjadi akibat pemindahan sel-sel hati ke bagian lain tubuh (metastasis), ke payudara, paru dan kanker kolon, peralihan / perpindahan ini mungkin akibat sumbatan zat-zat kimia. Contoh zat kimia dan pengaruh kerusakannya pada hati:
|
Tips Melawan Pilek
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.46
Meskipun sakit ini bersifat ringan saja, namun cukup merepotkan jika kita mengalaminya, aktifitaspun dapat terganggu. Beberapa cara mungkin ampuh untuk mencegah pilek, diantaranya menjaga daya tubuh tetap fit dan tidak berdekatan dengan orang yang sedang menderita pilek.
Berikut adalah lima tips untuk melawan pilek atau jua mempercepat penyembuhan ketika anda terkena filek atau selesma:
1. Olahraga
Olahraga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Olahraga tingkat sedang selama 45 menit pada lima hari dalam seminggu, setelah 12 bulan dapat menurunkan tingkat kejadian pilek secara signifikan.
2. Kelola stres
Stres merusak fungsi kekebalan tubuh, sehingga menurunkan kemampuan untuk melawan jika anda terpapar virus pilek. Cara efektif untuk mengurangi hal itu termasuk meditasi, musik, yoga dan olahraga ringan lainnya.
3. Sosialisasi
Pilek menyebar dari orang ke orang, sehingga kita akan berpikir bahwa interaksi sosial dapat meningkatkan penularan pilek, ternyata tidak demikian.
Sebuah penelitian di Universitas Carnegie Mellon, Pennsylvania, menemukan bahwa meningkatkan interaksi sosial ternyata dapat menurunkan resiko filek. Hubungan sosial dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Ternyata, manfaat yang diperoleh dari sosialisasi lebih besar daripada resiko terkena pilek.
4. Seks
Berhubungan seks ternyata dapat menurunkan resiko terkena pilek, yaitu dengan meningkatkan kadar immunoglobulin A (IgA).
Para peneliti di Wilkes-Barre University di Pennsylvania melakukan survey pada 112 mahasiswa tentang frekuensi seksual mereka, kemudian menganalisa immunoglobulin A (IgA) pada air liur mereka, salah satu pertahanan pertama tubuh terhadap pilek. Mereka yang melaporkan melakukan hubungan seks sekali atau dua kali seminggu memiliki tingkat IgA tertinggi.
5. Minum air putih dan makan buah
Minum banyak air putih diyakini dapat mempercepat penyembuhan jika anda terkena flu atau pilek. Jika biasanya anda dianjurkan untuk minum 6 sampai 8 gelas sehari, ketika pilek sebaiknya anda meningkatkan jumlah air putih yang diminum sampai 10 gelas dalam seharinya. Air dapat menghanyutkan virus dari tubuh anda dalam berbagai bentuk seperti keringat dan air seni.
Selain minum air putih, anda juga disarankan untuk memperbanyak makan buah-buahan. Selagi anda terkena pilek, hentikan makan makanan yang mengandung gula seperti kue, es krim dll. Kandungan gula dalam darah akan menurunkan daya tahan tubuh anda terhadap infeksi. Justru anda disarankan untuk mengkonsumsi buah-buahan, sari buah atau jus.
Anjuran Makan buat Ibu Hamil dan Tanda Bahaya pada kehamilan
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.43
Wanita hamil juga sering mengalami berbagai masalah, seperti demam, mual muntah, pendarahan dan lain-lain. Periksakan kandungan secara teratur dan segera tangani jika terdapat tanda-tanda bahaya atau masalah lainnya.
Anjuran Makan buat Ibu Hamil
- Tanyakan kepada petugas kesehatan tentang makanan yang bergizi.
- Makanlah dengan pola gizi seimbang, lebih banyak daripada sebelum hamil.
- Tidak ada pantangan makanan selama hamil.
- Jika mual-mual, muntah, dan tidak nafsu makan, pilihlah makanan yang tidak berlemak dan menyegarkan. Contohnya roti, ubi, singkong, biskuit, dan buah.
- Jangan minum jamu, minuman keras, atau merokok karena membahayakan kandungan.
- Jika minum obat, tanyakan caranya kepada petugas kesehatan.
- Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua.
- Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang.
- Demam atau panas tinggi.
- Air ketuban keluar sebelum waktunya.
- Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.
- Muntah terus, tidak mau makan.
Masalah Lain pada Kehamilan
- Batuk lama,
- Lemah,
- Jantung berdebar-debar,
- Gatal-gatal pada kemaluan,
- Keluar keputihan.
Jika mengalami masalah lain pada masa kehamilan segera periksa ke petugas kesehatan didampingi suami atau keluarga.
Mandi Air Dingin Lebih Banyak Manfaatnya Dibanding Mandi Air Hangat
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.38
Padahal, dengan mandi air dingin lebih banyak manfaat kesehatan yang bisa Anda peroleh ketimbang mandi air hangat. Mandi air panas juga ternyata membuat kulit kering dan mudah keriput. Sebab, air yang panas akan meluruhkan minyak alami yang terdapat pada kulit.
Anda harus tahu bahwa mandi dengan air dingin dapat membantu meningkatkan metabolisme, mencegah cedera otot pasca latihan dan mengatur kadar asam urat dalam tubuh Anda. Masih banyak lagi manfaat mandi air dingin yang bisa Anda peroleh seperti dikutip dari kompas.com berikut ini:
1. Kesuburan pria
2. Meningkatkan sirkulasi darah
Air yang hangat akan mengalirkan darah ke kulit, sedangkan air dingin mengalirkan darah ke organ-organ tubuh. Perubahan antara panas dan dingin ini akan memicu sirkulasi yang lebih baik dalam darah, dengan memaksa darah untuk bergerak. Anda disarankan untuk mengubah air panas dan dingin beberapa kali, dan mengakhiri mandi dengan air dingin untuk membantu sirkulasi darah tersebut.
Kita perlu memastikan sirkulasi darah yang baik karena hal ini dapat mencegah berbagai kondisi, seperti hipertensi, pengerasan arteri, dan urat-urat kaki yang menonjol (varises). Sirkulasi darah yang baik akan memperbaiki sistem tubuh kita, sekaligus membuat penampilan kita lebih menarik.
3. Membangun kekebalan tubuh
4. Meningkatkan metabolisme
5. Mencegah cedera
6. Air dingin dan irama tubuh
7. Wajah lebih berkilau
8. Rambut lebih sehat
9. Tubuh lebih bugar
10. Manfaat lainnya
Mandi air dingin akan membuat Anda berenergi dan menguatkan seluruh esensi kehidupan Anda. Anda jadi lebih waspada dan bersemangat.
Bila Anda belum terbiasa mandi air dingin, cobalah cara ini secara bertahap. Misalnya, dengan mulai mengurangi kadar hangat yang Anda gunakan saat mandi. Pelan-pelan, buatlah menjadi lebih kurang hangatnya, mulai dingin, dan akhirnya dingin sama sekali. Mulailah dengan mengguyur kaki lebih dulu, baru perlahan mengguyur tubuh bagian atas. Bila sudah terbiasa, Anda akan menaklukkan rasa "takut" pada air dingin. Kelak, Anda bahkan tak akan sempat memikirkan apakah air tersebut dingin atau tidak.
Manfaat Bangun Pagi
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.37Ide untuk bangun pagi dan memulai aktivitas sebelum matahari terbit adalah keinginan banyak orang, tetapi sangat sedikit orang yang benar-benar bisa mengubahnya menjadi suatu kebiasaan. Bahkan, sejumlah filsuf mengatakan, dengan bangun lebih awal, seseorang akan menjadi lebih produktif.
Berikut adalah berbagai manfaat jika anda bangun pagi, seperti dimuat di kompas.com:
1. Jumpstart
2. Olahraga
3. Meditasi
4. Meningkatkan produktivitas
5. Menikmati sunrise
6. Sarapan
7. Bebas macet
8. Punya waktu luang
Menanamkan kebiasaan ini memang tidak mudah. Namun, setelah menerapkannya dalam beberapa hari, pola tidur anda akan berubah dan lama-kelamaan anda akan mulai terbiasa. Tetapi, yang harus diingat adalah anda harus tidur 7-8 jam sehari.
Mengapa Bangun Lebih Pagi Bikin Bahagia?
Kebiasaan bangun lebih pagi memang banyak manfaatnya, bukan saja bagi kesehatan fisik tetapi juga jiwa. Penelitian para ahli pun membuktikannya.
Analisa para ilmuwan dari Universitas Toronto Kanada menyimpulkan, mereka yang bangun lebih pagi secara umum memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik. Orang yang bangun lebih pagi juga merasa lebih bahagia hidupnya dibandingkan yang bangun siang karena mereka lebih mudah beradaptasi dengan jadwal aktivitas sehari-hari.
Menurut peneliti, mereka sering bangun kesiangan dan lebih menyukai aktivitas di malam hari cenderung lebih mudah mengalami “social jet lag”. Ini merupakan suatu kondisi di mana jam biologis tubuh seseorang menjadi tidak selaras dengan aktivitas sosial. Di lain pihak, “orang pagi” terbukti lebih segar awas, waspada, bahagia dan lebih termotivasi untuk menghadapi tantangan, selain juga mengalami peningkatan kekebalan tubuh.
Seperti yang dipublikasi dalam journal Emotion, peneliti menemukan bahwa sebagian besar orang cenderung mulai meninggalkan "kebiasaan malam" seperti masa mudanya dan menjadi rutin bagun pagi seiring dengan bertambahnya usia mereka. Renee Biss, pemimpin riset tersebut, mengatakan bahwa penemuan ini membuktikan untuk pertama kali bahwa orang berusia lanjut mengalami peningkatan rasa bahagia seiring dengan kebiasaan bangun yang lebih pagi.
Dalam penelitian ini, ada 435 orang dewasa berusia 17 hingga 38 tahun yang dibandingkan dengan 300 orang berusia 59 hingga 79 tahun. Kedua kelompok ini diminta mengisi kuisioner tentang kondisi emosional, kualitas kesehatan dan waktu favorit untuk berakitivitas.
Hasil kajian menunjukkan, menjelang usia 60 tahun, kebanyakan responden masuk dalam kategori "orang pagi". Kurang dari 10 persen responden berusia muda masuk dalam tipe ini. Seiring bertambahnya usia, statistik ini mengalami perubahan, dimana kurang dari tujuh persen dari populasi masih memiliki kebiasaan bangun siang.
"Apa yang paling menarik dari yang kami temukan adalah kecenderungan responden dewasa berusia lanjut untuk bangun pagi memiliki kontribusi pada mood yang lebih baik ketimbang orang dewasa muda. Orang pagi juga mengaku lebih bahagia ketimbang orang malam, terlepas dari apakah mereka masih muda atau tua. Dan penelitian kami mengindikasikan bahwa kecenderungan bangun lebih pagi seiring pertambahan usia mungkin memiliki manfaat secara emosional. Orang malam mungkin lebih rentan pada social jet lag; yang berarti jam bilogis mereka tidak selaras denga jam sosial ," kata Biss, mahasiswa Ph.D dari Departmen Psikologi Universitas Toronto.
Bangun Pagi Bikin Langsing
Merasa badan gemuk dan ingin langsing? Ada cara yang cukup mudah dan sederhana yang dapat dilakukan. Para ahli di Inggris menganjurkan, mulailah membiasakan diri untuk bangun dan beraktivitas lebih pagi setiap hari.
Percaya atau tidak, menurut sebuah studi terbaru dari London, mereka yang terbiasa bangun lebih pagi akan memiliki bentuk tubuh lebih ramping, lebih bahagia, dan sehat ketimbang mereka yang terbiasa bangun di siang hari.
Para peneliti di Universitas Roehampton Inggris menyimpulkan, bangun pagi juga memberikan manfaat lain seperti misalnya tiba di tempat kerja tepat waktu, menyiapkan segala keperluan sekolah anak lebih awal, dan menyelesakan pekerjaan rumah lebih cepat.
Peneliti menambahkan, pada orang yang mempunyai kebiasaan begadang hingga larut malam, biasanya akan cenderung memiliki perasaan tertekan atau stres lebih tinggi dan berpotensi mengalami kelebihan berat badan.
Dalam pengamatannya, peneliti telah mewawancarai 1.068 orang dewasa terkait kesehatan dan kebiasaan tidur mereka. Hasilnya diketahui bahwa mereka yang terbiasa bangun pagi umumnya rata-rata mengawali aktivitas lebih awal, lebih bahagia dan bobot yang lebih ideal.
"Ada orang pagi dan orang malam. Mereka yang biasa bangun pagi cenderung lebih sehat dan bahagia serta memiliki indeks massa tubuh lebih rendah," ucap salah seorang peneliti Dr. Joerg Huber.
Dalam konferensi British Psychological Society, Huber menjelaskan alasan mengapa yang rutin bangun pagi lebih beruntung dan punya kualitas hidup lebih baik. Hal itu merujuk pada fakta bahwa melakukan tugas-tugas rutin di pagi hari dan mengurus anak di saat yang tepat justru membantu membuat tubuh menjadi lebih bugar di tengah ketatnya kehidupan modern.
Penyebab Utama dan Cara Mencegah Perut Buncit
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.36Jangan langsung menyalahkan lemak di perut karena ternyata ada kesalahan-kesalahan umum yang sering dilupakan orang ketika menjalankan program diet. Kesalahan apa sajakah itu?
1. Pulang kerja, langsung "parkir" di depan televisi
Sebuah penelitian yang dilakukan University of Oulu menyebutkan, orang yang melakukan kebiasaan itu akan dengan cepat menumpuk 10 persen lemak di perut. Bahkan 10 persen lemak yang bertambah itu ditumpuk hanya dalam jangka waktu 2 jam. Pada orang yang tidak menghabiskan makanan di depan televisi pada malam hari atau yang melakukan olahraga ringan saat iklan televisi tengah berlangsung, mereka berhasil melunturkan lemak perut.
2. Tak bisa lepas dari olahan tepung terigu
Penelitian juga membuktikan, orang yang mengonsumsi olahan gandum lebih sering akan dengan mudah memotong total kalori yang masuk ke dalam tubuhnya. Penelitian ini diumumkan di American Journal of Clinical Nutrition.
3. Terlalu lama tenggelam dalam stres
Ayo buang stres. Caranya, duduk dengan tenang, tutup kedua mata, dan tarik napas dalam-dalam secara perlahan. Setelah itu, hembuskan napas dari mulut kita dalam 8 hitungan. Terus lakukan sampai kita merasa rileks.
4. "Ngemil" tengah malam
Sebenarnya, kita boleh saja menikmati camilan pada malam hari. Hanya, kita harus memilih makanan yang "aman" bagi perut dan lingkar pinggang. Misalnya kacang almon, susu rendah lemak, atau yoghurt rendah lemak. Camilan-camilan ini akan membuat perut kita kenyang lebih lama dan perut jauh dari tumpukan lemak.
Akan tetapi perlu juga diingat, sebaiknya 2 jam sebelum tidur, kita harus berhenti mengunyah. Setelah itu, matikan lampu dan tutuplah mata. "Tidur dan bangunlah pada pagi hari dengan lebih bersemangat," saran Janis Jibrin RD, pakar nutrisi yang juga penulis buku The Supermarket Diet.
Lakukan sedikit perubahan dan mulai rasakan bagaimana tiba-tiba perubahan itu membuang tumpukan lemak pada perut kita.
Lima Cara Instan Mencegah Perut Buncit
Anda baru saja beli baju baru, sebuah gaun terusan dengan bahan yang lumayan pas di badan. Rencananya, Anda mau memakainya ke acara pernikahan seorang teman. Tapi saat mencoba baju tersebut, Anda hanya bisa menatap ngeri ke cermin, melihat area perut yang menyembul dan membuncit. Akhirnya, gaun itu tidak jadi dipakai dan hanya disimpan di lemari, daripada Anda nekat memakainya lalu dianggap sedang hamil oleh teman-teman yang menyapa!
Perut buncit memang bisa jadi bencana tersendiri dan salah satu penyebabnya adalah makanan. Karenanya, tempuh lima jalan cepat berikut ini untuk mencegah buncit datang kembali.
1. Pilih makanan kaya potasium
2. Hindari minuman bersoda
3. Batasi gula
4. Antisipasi PMS
5. Konsumsi probiotik
Penyakit Kista Ovarium
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.35Perbedaan Kista dengan Mioma
Kista berbeda dengan mioma. Kista berbentuk cairan, sedangkan mioma berbentuk massa solid (tumor). Kista biasanya tumbuh dalam ovarium (indung telur) wanita, sedangan mioma pada dinding rahim wanita. Pada kenyataannya, seorang wanita bisa mengalami baik kista maupun mioma secara bersamaan.
Bagaimana Kista Terbentuk
Wanita normal biasanya memiliki dua ovarium seukuran kenari di sisi kiri & kanan rahim. Masing-masing ovarium menghasilkan satu telur yang terbungkus dalam folikel (kantong). Ketika telur keluar, hormon estrogen akan memberi sinyal kepada rahim. Pada gilirannya, lapisan rahim mulai menebal dan mempersiapkan pembuahan telur oleh sperma (kehamilan). Bila telur tidak dibuahi, maka seluruh isi rahim akan dikeluarkan dalam bentuk haid bulanan.
Jika folikel gagal untuk pecah dan melepaskan telur, cairannya tetap tinggal dan dapat membentuk kista kecil ( lebih kecil dari 4 cm). Ini normal terjadi dan biasanya terjadi pada salah satu ovarium. Kondisi ini disebut sebagai kista fungsional, biasanya akan hilang dengan sendirinya, dan tidak perlu diobati.
Jenis-Jenis Kista Ovarium
Kista Corpus Luteum
Kista hemorrhagic
Kista dermoid
Kista endometrium
Kistadenoma
Polycystic-appearing ovary
Sindrom Polisistik Ovari (Polycystic Ovarian Syndrom - PCOS)
PCOS dapat memiliki gejala seperti: bulu lebat tumbuh, wajah berjerawat, ataupun gangguan siklus haid. Komplikasinya dapat berupa meningkatnya resiko penyakit jantung, kolesterol, Diabetes Mellitus tipe 2 maupun tekanan darah tinggi sebagai akibat resistansi insulin. Selain itu juga dapat meningkatkan resiko kanker endometrium bila jarak antar periode haid > 60 hari.
Penyakit PCOS ini, juga seringkali diasosiasikan dengan infertilitas, meningkatnya resiko keguguran & komplikasi kehamilan, dan perdarahan di luar siklus haid.
Sayangnya, penyakit ini sangat lazim terjadi, yaitu menimpa sekitar 4-7% wanita usia reproduksi.
Penyebab Kista Ovarium
Beberapa faktor resiko berkembangnya kista ovarium, adalah wanita yang biasanya memiliki:
- riwayat kista ovarium terdahulu,
- siklus haid tidak teratur,
- perut buncit,
- menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda),
- sulit hamil,
- penderita hipotiroid,
- penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi (tamoxifen).
Gejala dan Diagnosa Kista Ovarium
Kista ovarium biasanya tidak menimbulkan gejala dan tidak sengaja terdeteksi melalui USG saat pemeriksaan rutin kandungan. Namun, beberapa orang dapat mengalami gejala ini:
- Kram perut bawah atau nyeri panggul yang timbul tenggelam dan tiba-tiba menusuk,
- Siklus haid tidak teratur,
- Perut bawah sering terasa penuh atau tertekan,
- Nyeri haid yang luar biasa, bahkan terasa hingga ke pinggang belakang,
- Nyeri panggul setelah olahraga intensif atau senggama,
- Sakit atau tekanan yang menyertai saat berkemih atau BAB,
- Mual dan muntah,
- Rasa nyeri atau keluarnya flek darah dari vagina.
Biasanya wanita baru memeriksakan diri ke dokter bila rasa sakit sudah tak tertahankan, pingsan, ataupun mengalami perdarahan yang luar biasa hebat hingga lemas / anemia.
Dokter spesialis kandungan (Obsgyn), biasanya akan melakukan test mulai dari USG, CT Scan, test darah, seperti CA125 - ovarium tumor marker test, ataupun test kehamilan untuk mendeteksi kehamilan anggur.
Pengobatan Kista Ovarium
Studi menemukan bahwa penggunaan kontrasepsi oral (pil KB) dapat menurunkan resiko terkena kista ovarium, karena mencegah ovarium memproduksi telur.
Kista berukuran besar dan menetap setelah berbulan-bulan biasanya memerlukan operasi pengangkatan.
Selain itu, wanita menopause yang memiliki kista ovarium juga disarankan operasi pengangkatan untuk meminimalisir resiko terjadinya kanker ovarium. Wanita usia 50-70 tahun memiliki resiko cukup besar terkena kanker jenis ini.
Bila hanya kista-nya yang diangkat, maka operasi ini disebut ovarian cystectomy. Bila pembedahan mengangkat seluruh ovarium termasuk tuba fallopi, maka disebut salpingoo-ophorectomy.
Faktor-faktor yang menentukan tipe pembedahan, antara lain tergantung pada: usia pasien, keinginan pasien untuk memiliki anak, kondisi ovarium dan jenis kista.
Kista ovarium yang menyebabkan posisi batang ovarium terlilit (twisted) dan menghentikan pasokan darah ke ovarium, memerlukan tindakan darurat pembedahan (emergency surgery) untuk mengembalikan posisi ovarium.
Kista dan Kehamilan
Kista ovarium berukuran kecil biasanya tidak membahayakan janin dan tidak beresiko menimbulkan komplikasi kehamilan.
Kista ovarium berukuran besar (6-8 cm) dapat menimbulkan masalah bagi ibu hamil. Kadang-kadang, kista ini tumbuh pada batang yang memutar dan pecah, menyebabkan rasa sakit pada Ibu. Meskipun substansi yang pecah ini tidak membahayakan pertumbuhan janin, namun rasa sakit yang luar biasa dapat memicu kelahiran prematur ataupun keguguran.
Dokter biasanya akan memberikan obat pereda sakit yang aman bagi Ibu dan janin sambil terus mengamati perilaku kista. Biasanya kista mengecil dan menghilang dengan sendirinya pada trimester kedua kehamilan. Bila tidak juga ada tanda-tanda mengecil ataupun pecah, operasi pembedahan mungkin disarankan.
Ciri-ciri Penderita Penyakit Kista
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.33
Penyakit kista terbagi menjadi dua golongan berdasarkan pada proses penyembuhanya, yaitu:
- Kista non neoplastik, kista jenis ini bersifat jinak dan tidak memerlukan operasi untuk penyembuhanya, sebab dalam kurun waktu 2-3 bulan, benjolan kista ini akan mengempis dan hilang dengan sendirinya
- Kista neoplastik, kista ini membutuhkan operasi untuk penyembuhanya, namun ini bukan sebuah keharusan melainkan didasarkan pada ukuran serta sifat kista itu sendiri.
Kista mempengaruhi siklus menstruasi perempuan karena sistem hormonal yang terganggu. Kista kadang kala menyebabkan seseorang perempuan menjadi mandul. Follicles yang tidak matang dan ketidakmampuan untuk menyalurkan sel telur (proses ovulasi) sepertinya menjadi penyebab rendahnya jumlah hormon stimulasi. Seorang perempuan yang didiagnosa menderita kista biasanya berusia sekitar 20-30 tahun. Biasanya perempuan yang memiliki kista jika dirunut silsilah keluarganya, ada ibu atau nenek yang mengalami gejala kista serupa.
Diantara bahaya yang ditakuti pada kista adalah menjadi ganas meskipun tidak semua kista berubah menjadi ganas, misalnya kista fungsional. Bahaya lainnya adalah apabila kista terus mengembang, hal ini akan menimbulkan rasa sakit yg sangat dan memerlukan tindakan pencegahan jangan sampai pecah karena bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Nah, berikut ini beberapa ciri penderita penyakit kista.
Berikut ini merupakan beberapa ciri penyakit kista:
- Keluhan nyeri ketika menjelang atau dalam masa haid, beberapa penderita bahkan bisa sampai pingsan karena tidak tahan.
- Nyeri perut pada bagian bawah.
- Haid yang sangat banyak atau justru terlalu sedikit.
- Sering merasa ingin buang air besar / kecil karena jaringan kista terus membesar semakin menekan kandung kemih sehingga tidak dapat menampung banyak air seni.
- Pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut.
- Perubahan pola haid, misalnya terlambat haid atau pendarahan diantara periode haid.
- Pendarahan vagina yang hebat dan tidak teratur.
- Nyeri perut hebat disertai mual dan muntah.
- Pembesaran perut akibat beberapa jenis kista yang cenderung tumbuh makin besar.
- Rasa sakit seperti digigit semut dibagian bawah perut kiri dan kanan secara bergantian.
- Keluhan sakit pada pinggang bagian belakang.
- Sakit saat berhubungan seks.
- Jika kista pecah misalnya saat berhubungan seksual penderita akan merasa nyeri bertambah bila melakukan aktivitas fisik berat.
Adapun komplikasi yang disebabkan oleh penyakit kista adalah:
- Berisiko besar terkena kanker endometrial.
- Terjadi kemandulan.
- Ada hubunganya dengan obesitas, tekanan darah yang meningkat.
- Terserang diabetes.
- Dan berisiko terkena kanker payudara.
Kurang Gizi pada Ibu Hamil Merupakan Ancaman pada Janin
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.32Krisis energi yang berakibat menurunnya daya beli masyarakat terutama kelompok di bawah garis kemiskinan akan memicu masalah yang lebih besar pada masa depan bangsa. Ibu hamil serta janinnya rentan terhadap dampak krisis energi yang sedang terjadi. Asupan nutrisi saat ibu hamil akan sangat berpengaruh pada outcome kehamilan tersebut.
Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu, manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya.
Sejarah klasik tentang dampak kurang gizi selama kehamilan terhadap outcome kehamilan telah didokumentasikan oleh (Stein & Susser 1975). Masa paceklik di Belanda "The Dutch Famine" yang berlangsung pada tahun 1944-1945, telah membawa dampak yang cukup serius terhadap outcome kehamilan. Fenomena the Dutch Famine menunjukkan bahwa bayi-bayi yang masa kandungannya (terutama trimester 2 dan 3) jatuh pada saat-saat paceklik mempunyai rata-rata berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dan berat placenta yang lebih rendah dibandingkan bayi-bayi yang masa kandungannya tidak terpapar masa paceklik dan hal ini terjadi karena adanya penurunan asupan kalori, protein dan zat gizi essential lainnya (Stein & Susser 1975).
Uraian di bawah akan membahas dampak buruk kekurangan asupan zat gizi pada kehamilan dan bagaimana pencegahannya.
Pembahasan
Kehamilan selalu berhubungan dengan perubahan fisiologis yang berakibat peningkatan volume cairan dan sel darah merah serta penurunan konsentrasi protein pengikat nutrisi dalam sirkulasi darah, begitu juga dengan penurunan nutrisi mikro. Pada kebanyakan negara berkembang, perubahan ini dapat diperburuk oleh kekurangan nutrisi dalam kehamilan yang berdampak pada defisiensi nutrisi mikro seperti anemia yang dapat berakibat fatal pada ibu hamil dan bayi baru lahir (Parra, B. E., L. M. Manjarres, et al. 2005).
Pada kekurangan asupan mineral seng (zinc) dalam kehamilan misalnya, dapat berakibat gangguan signifikan pertumbuhan tulang. Pemberian asam folat tidak saja berguna untuk perkembangan otak sejak janin berwujud embrio, tetapi menjadi kunci penting pertumbuhan fungsi otak yang sehat selama kehamilan (Christiansen, M. and E. Garne 2005). Kasus-kasus gangguan penutupan jaringan saraf tulang belakang (spina bifida) dan kondisi dimana otak janin tidak dapat terbentuk normal (anencephaly) dapat dikurangi hingga 50% dan 85% jika ibu hamil mendapat asupan cukup asam folat sebelum dia hamil.
Ibu hamil harus mendapatkan asupan vitamin yang cukup sebelum terjadinya kehamilan karena pembentukan otak janin dimulai pada minggu-mingu pertama kehamilan, justru pada saat Sang ibu belum menyadari dirinya telah hamil (Obeid, R. and W. Herrmann 2005) (Wen, S. W. and M. Walker 2005). Pada kasus-kasus dimana janin mengalami defisiensi asam folat, sel-sel jaringan utama (stem cells) akan cenderung membelah lebih lambat daripada pada janin yang dikandung ibu hamil dengan asupan asam folat yang cukup. Sehingga stem cells yang dibutuhkan untuk membentuk jaringan otak juga berkurang. Selain itu, sel-sel yang mati juga akan bertambah, jauh lebih besar daripada yang seharusnya (Santoso, M. I. and M. S. Rohman (2005).
Meski dalam jumlah terminimum sekalipun, keterbatasan nutrisi kehamilan (maternal) pada saat terjadinya proses pembuahan janin dapat berakibat pada kelahiran prematur dan efek negatif jangka panjang pada kesehatan janin. Sekitar 40% wanita yang melahirkan prematur disebabkan oleh faktor yang tak diketahui (idiopatik). Penelitian pada hewan uji kemudian membuktikan adanya korelasi antara kelahiran prematur dengan kekurangan nutrisi sebelum kehamilan dimulai. Pada kehamilan normal, janin sendiri yang akan menentukan kapan dirinya akan memulai proses kelahiran. Pada hewan uji, telah diketahui kalau proses ini dimulai dari aktivasi kelenjar adrenal untuk memproduksi akumulasi mendadak cortisol di dalam darah. Akibatnya, terjadilah proses berantai yang berujung pada proses kelahiran, dan hal yang sama pula dianggap terjadi pada manusia. (Challis, J. R., S. J. Lye, et al. 2001).
Problemnya adalah jika kehamilan terjadi prematur. Pada kasus ini paru-paru dan organ-organ penting hanya memiliki kemampuan minimum untuk berkembang dalam rahim guna mempersiapkan kehidupan di luar rahim nantinya. Para peneliti mempercayai bahwa cortisol dari kelenjar adrenal juga memacu pematangan dari sistem organ tubuh janin seperti paru-paru, dimana penting bagi bayi agar dapat langsung bernafas dengan mengembangkan paru-parunya seketika lahir. Jika tidak terdapat cukup cortisol untuk mematangkan paru-paru di dalam rahim, bayi yang lahir akan mengalami sindrom gawat nafas (respiratory distress syndrome) dan berlanjut pada keadaan asfiksia (lemas) dan kemudian meninggal. Ini adalah momok menakutkan dari kelahiran prematur (Challis, J. R., S. J. Lye, et al. 2001).
Penelitian pada hewan uji juga membutikan bahwa sekalipun keadaan nutrisi yang buruk dalam kehamilan diperbaiki dan kemungkinan dapat kembali ke keadaan normal, janin-janin dalam kasus di atas ternyata telah mengalami proses percepatan pematangan kelenjar adrenalnya yang memacu kelahiran prematur dalam waktu rata-rata 1 minggu. Wanita hamil harus berpikir untuk mendapatkan diet dan asupan makanan yang adekuat sebelum mereka tahu dirinya hamil, karena nutrisi yang cukup setelah kehamilan terjadi tidak dapat mengkompensasikan ketidakcukupan asupan nutrisi sebelum kehamilan. Meski dalam jumlah sekecil apapun kekurangan nutrisinya. Karena itu jika Anda merencanakan untuk hamil, diri Anda harus dalam kecukupan nutrisi sebelum Anda memulai kehamilan, karena jika tidak, bayi Anda kemungkinan besar akan lahir prematur.
Dalam dunia medis istilah pertumbuhan janin terhambat-PJT (intrauterine growth restriction) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan. Kadang pula istilah PJT sering diartikan sebagai kecil untuk masa kehamilan-KMK (small for gestational age). Umumnya janin dengan PJT memiliki taksiran berat dibawah persentil ke-10. Artinya janin memiliki berat kurang dari 90 % dari keseluruhan janin dalam usia kehamilan yang sama. Janin dengan PJT pada umumnya akan lahir prematur (<37 minggu) atau dapat pula lahir cukup bulan (at term, >37 minggu) (Gardosi, J. O. 2005).
Bayi-bayi yang dilahirkan dengan PJT biasanya tampak kurus, pucat, dan berkulit keriput. Tali pusat umumnya tampak rapuh dam layu dibanding pada bayi normal yang tampak tebal dan kuat. PJT muncul sebagai akibat dari berhentinya pertumbuhan jaringan atau sel. Hal ini terjadi saat janin tidak mendapatkan nutrisi dan oksigenasi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan organ dan jaringan, atau karena infeksi. Meski pada sejumlah janin, ukuran kecil untuk masa kehamilan bisa diakibatkan karena faktor genetik (kedua orangtua kecil), kebanyakan kasus PJT atau KMK dikarenakan karena faktor-faktor lain. Beberapa diantaranya sbb:
- Faktor ibu: Tekanan darah tinggi, Penyakit ginjal, Kencing manis stadium lanjut, Penyakit jantung dan pernafasan, Malnutrisi, anemia, Infeksi, Penyalahgunaan obat narkotika dan alkohol dan, Perokok.
- Faktor sirkulasi uteroplasenta: Penurunan aliran darah dari rahim dan plasenta, Abrupsio plasenta (plasenta lepas dari lokasi implantasi di rahim sebelum waktunya), Plasenta previa (plasenta berimplantasi di segmen bawah rahim) dan, Infeksi di sekitar jaringan janin.
- Faktor janin: Janin kembar, Infeksi, cacat janin dan, kelainan kromosom.
PJT dapat terjadi kapanpun dalam kehamilan. PJT yang muncul sangat dini sering berhubungan dengan kelainan kromosom dan penyakit ibu. Sementara, PJT yang muncul terlambat (>32 minggu) biasanya berhubungan dengan problem lain. Pada kasus PJT, pertumbuhan seluruh tubuh dan organ janin menjadi terbatas. Ketika aliran darah ke plasenta tidak cukup, janin akan menerima hanya sejumlah kecil oksigen, ini dapat berakibat denyut jantung janin menjadi abnormal, dan janin beresiko tinggi mengalami kematian. Bayi-bayi yang dilahirkan dengan PJT akan mengalami keadaan berikut:
- Penurunan level oksigenasi.
- Nilai APGAR rendah (suatu penilaian untuk menolong identifikasi adaptasi bayi segera setelah lahir).
- Aspirasi mekonium (tertelannya faeces/tinja bayi pertama di dalam kandungan) yang dapat berakibat sindrom gawat nafas.
- Hipoglikemi (kadar gula rendah).
- Kesulitan mempertahankan suhu tubuh janin.
- Polisitemia (kebanyakan sel darah merah).
Pada kasus-kasus PJT yang sangat parah dapat berakibat janin lahir mati (stillbirth) atau jika bertahan hidup dapat memiliki efek buruk jangka panjang dalam masa kanak-kanak nantinya. Kasus-kasus PJT dapat muncul, sekalipun Sang ibu dalam kondisi sehat, meskipun, faktor-faktor kekurangan nutrisi dan perokok adalah yang paling sering. Menghindari cara hidup berisiko tinggi, makan makanan bergizi, dan lakukan kontrol kehamilan (prenatal care) secara teratur dapat menekan risiko munculnya PJT (Gardosi, J. O. 2005). Perkiraan saat ini mengindikasikan bahwa sekitar 65% wanita pada negara sedang berkembang paling sedikit memiliki kontrol 1 kali selama kehamilan pada dokter, bidan, atau perawat. Angkanya tinggi pada negara Amerika Latin dan Karibia (83%) sementara rendah pada negara Asia Selatan (51%) (Piaggio, G., H. Ba'aqeel, et al. 1998).
Penutup
Usaha untuk mencegah gizi buruk tidak harus menunggu berhasilnya pembangunan ekonomi sampai masalah kemiskinan dituntaskan. Pembangunan ekonomi rakyat dan menanggulangi kemiskinan memakan waktu lama. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa diperlukan waktu lebih dari 20 tahun untuk mengurangi penduduk miskin dari 40% (1976) menjadi 11% (1996).
Data empirik dari dunia menunjukkan bahwa program perbaikan gizi dapat dilakukan tanpa harus menunggu rakyat menjadi makmur, tetapi perhatian pada golongan yang beresiko kekurangan asupan zat gizi akan membantu mengurai peliknya masalah kemiskinan. Dan diharapkan program perbaikan gizi menjadi bagian yang eksplisit dari program pembangunan untuk memakmurkan rakyat.
Komplikasi Pada Ibu Hamil
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.31Masa kehamilan
merupakan masa yang sangat menentukan bagi si anak yang dikandungnya,
menjaga kesehatan dan asupan makanan bergizi adalah suatu keharusan yang
tidak boleh dilupakan oleh ibu hamil. Berbagai masalah kesehatan dapat
dialami oleh ibu hamil, dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat saja
hal tersebut mengganggu kesehatan baik si ibu hamil maupun janin yang
dikandungnya.
Berikut ini adaiah komplikasi-komplikasi yang menyerang ibu hamii:
Gestational Diabetes (GD), Pregnancy Induced Hypertension (PIH) atau
tekanan darah tinggi, faktor Rh, placenta previa (letak abnormal
plasenta), oligohydramnios (cairan ketuban rendah), polyhydramnios
(cairan ketuban tinggi), sungsang dan malposisi lainya, serta kelahiran
prematur dan servik yang tidak kompeten.
Beberapa komplikasi lainnya diantaranya adalah anemia, sakit punggung, edema (pembengkakan), konstipasi (sembelit), dan varises.
1. Gestational Diabetes
Gestational
diabetes (GD) adalah diabetes tipe khusus yang hanya menyerang wanita
hamil, saat itu kadar gula (glukosa) darah menjadi tinggi selama
kehamilan. Penelitian memperkirakan sekitar 7% wanita menderita GD.
Untuk
menyokong fetus saat dia berkembang, tubuh ibu hamil memproduksi
sejumlah hormon. Pada beberapa wanita, hormon ini justru menyerang balik
tubuh dan menurunkan kemampuan mereka untuk memproduksi insulin yang
dibutuhkan untuk mendapatkan energi. Tanpa insulin, level gula pada
darah ibu hamil pun mulai menumpuk dan jika tidak diobati akan
menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu serta janinnya.
Tidak seperti penyakit lain yang terjadi selama kehamilan, GD biasanya dapat diobati. Secara umum, pengobatan GD termasuk:
- Mengikuti anjuran pola makan sehat yang diberikan oleh dokter atau penyedia jasa kesehatan lainnya.
- Melakukan aktivitas fisik ringan secara reguler.
- Menjaga pertambahan berat badan yang sehat.
- Tidak lupa untuk selalu mengukur dan mencatat level gula darah.
- Beberapa wanita juga harus menggunakan insulin atau pengobatan lain untuk menjaga agar kehamilan tetap sehat.
Walaupun GD biasanya berakhir seteiah bayi dilahirkan, penyakit yang satu ini bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan bayinya di kemudian hari. Misalnya, wanita yang pernah menderita GD selama kehamilan memiliki risiko 40% lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Dan bayi yang terlahir dari ibu yang menderita GD memiliki risiko yang Iebih besar untuk mengembangkan diabetes tipe 2 atau menjadi obesitas di kemudian hari dibandingkan dengan bayi-bayi yang lahir dari ibu normal.
Kenapa bayi-bayi dari ibu GD cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih besar?
Bayi yang lahir dari ibu penderita GD cenderung lebih besar dari bayi lainnya karena darah ibu penderita GD membawa glukosa ekstra pada janin sehingga janin harus memproduksi insulin ekstra untuk memproses giukosa tersebut. Glukosa ekstra disimpan oleh janin sebagai cadangan lemak dan janin pun menjadi lebih besar dari normal.
Karena bayi-bayi yang lahir dari ibu penderita GD cenderung lebih besar dari pada rata·rata, GD juga bisa menimbulkan masalah saat persalinan. Pada beberapa kasus, cara teraman untuk melahirkan bayi dengan ibu penderita GD adalah dengan operasi caesar, walaupun operasi caesar ini juga memiliki resiko tersendiri.
2. Pregnancy Induced Hypertension
Pregnancy induced hypeitension (PIH) adalah gangguan tekanan darah tinggi di masa kehamilan dan mempengaruhi sekitar 7% ibu hamil yang mengandung untuk pertama kalinya. Terdapat 3 tingkatan yang berbeda dalam PIH, yaitu:
1. Tekanan darah tinggi saja.
2. Tekanan darah tinggi dan protein di dalam urin dan/atau disertai pembengkakan.
3. Tekanan darah tinggi, protein di dalam urin, pembengkakan dan kejang-kejang.
3. Preeclampsia
Preeclampsia merupakan kondisi di mana terdapat peningkatan abnormal pada tekanan darah ibu hamil setelah minggu ke 20 kehamilan. Preeclampsia sering diasosiasikan dengan pembengkakan pada wajah dan tangan. Kaki ibu hamil bisa juga mengalami pembengkakan, namun pembengkakan kaki adalah hal yang umum terjadi pada kehamilan yang sehat sekaJipun dan tidak selalu berarti ada masalah. Preeclampsia terjadi pada 3-4% dari seluruh kehamilan dan bisa mengarah pada kematian ibu dan janin.
Tekanan darah yang tinggi dan tingkat protein yang abnormaJ daJam urin adalah tanda preeclampsia. Satu-satunya penyembuhan yang pasti bagi preeclampsia adalah melahirkan janin. Sayangnya preeciampsia bisa terjadi di awal kehamilan sehingga persalinan tidak bisa dijadikan pilihan. Jika demikian, berkonsultasilah dengan dokter.
Hingga saat ini tidak ada cara yang pasti untuk memprediksi apakah seorang wanita bisa mengidap preeclampsia saat dia hamil atau tidak.
Apa bedanya Preeciampsia dan Eclampsia?
Eclampsia adaiah kondisi yang lebih parah dari Preeclampsia. Eclampsia bisa fatal jika tidak segera diobati dan bisa mengarah pada seizure (serangan sakit yang mendadak, seperti yang dialami oleh penderita epilepsi) dan bahkan koma.
4. Faktor Rh
Sebagai tambahan bagi kelompok darah (A, B, O, AB), ada juga faktor Rh, yang bisa jadi positif (ada) atau negatif (absen). Hampir sebagian besar orang, yaitu sebanyak 85% memiliki Rh positif.
Faktor Rh ini tidak mempengaruhi kesehatan Anda kecuali selama hamil. Seorang wanita bisa jadi berisiko jika faktor Rh-nya negatif sedangkan pasangannya memiliki faktor Rh positif. Kombinasi ini bisa menghasilkan bayi yang memiliki Rh positif. Jika darah ibu dan bayi bercampur, hal ini akan membuat si ibu membentuk antibodi melawan faktor Rh sehingga mengancam Rh positif bayi yang dia kandung dan memperlakukannya sebagai penyusup berbahaya di dalam tubuhnya.
5. Placenta Previa
Placenta previa (letak abnormal plasenta) adalah kondisi di mana semua atau sebagian plasenta menutupi serviks atau bukaan rahim. Kasus ini menimpa 1 di antara 200 kehamilan. USG awal banyak yang menunjukkan placenta previa, namun saat rahim berkembang kemudian, kondisi ini terpecahkan dengan sendirinya. Jika kondisi ini masih juga ada di akhir kehamilan, operasi caesar bisa dilakukan untuk mencegah pendarahan.
6. Oligohydramnios
Oligohydramnios adalah kondisi manakala seorang ibu hamil memiliki cairan ketuban yang terlalu sedikit, yaitu kurang dari 200 ml atau diameternya kurang dari 5 cm. Artinya, saat USG ukuran kantung cairan terbesar yang ditemukan diameternya tidak lebih besar dari 1 cm. Kadang-kadang kondisi ini berhubungan dengan hidrasi ibu hamil, yaitu ibu tidak terhidrasi dengan baik. Selain itu ada puia beberapa indikasi bahwa cairan ketuban menurun volumenya saat waktu kelahiran semakin mendekat.
7. Polyhydramnios
Polyhydramnios (cairan ketuban tinggi) adalah kondisi di mana ibu hamil memiliki cairan ketuban sebanyak 2.000 ml atau lebih. Kondisi ini hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan yang ada dan memiliki kemungkinan lebih besar jika:
- Kehamilan multipel (kembar dua atau lebih),
- Ibu menderita diabetes,
- Malformasi kongenital.
8. Sungsang
Janin disebut sungsang jika pada kehamilan posisi kepala janin tidak berada di bawah sebagaimana normalnya. Keadaan ini terjadi pada 3 hingga 4% dari seluruh kelahiran. Biasanya bayi berada dalam posisi yang salah karena beberapa sebab, diantaranya:
- Anomali rahim,
- Janin memiliki masalah,
- Kehamilan multipel (kembar).
Ada juga bayi yang berposisi melintang, artinya dia berbaring menyamping di dalam rahim. Kondisi ini akan menyulitkan proses melahirkan dengan normal, jadi biasanya dokter akan melakukan caesar.
9. Kelahiran prematur
Kelahiran prematur adalah komplikasi kehamilan yang sangat serius. Deteksi dini bisa mencegah kelahiran prematur dan memungkinkan ibu hamil untuk terus mengandung bayinya hingga waktu kelahiran yang normal dan memberi kesempatan lebih besar bagi bayi untuk bertahan hidup.
Di bawah ini adalah tanda-tanda akan terjadinya kelahiran prematur:
- Kontraksi atau kram.
- Pendarahan berwarna merah cerah.
- Pembengkakan pada wajah atau tangan.
- Terasa nyeri saat buang air kecil.
- Terasa sakit yang tajam atau berkepanjangan pada bagian perut.
- Muntah yang akut atau terus-menerus.
- Keluar semburan cairan bening yang mendadak.
- Sakit punggung.
- Terasa ada tekanan yang hebat pada bagian panggul.
Jika anda merasakan gejala-gejala seperti di atas, segeralah hubungi dokter.
10. Serviks yang tidak kompeten
Serviks dikategorikan tidak kompeten jika dia terlalu lemah untuk tetap menutup selama kehamilan. Kondisi ini bisa mengakibatkan terjadinya kelahiran prematur atau keguguran. Serviks yang tidak kompeten diyakini menjadi penyebab keguguran pada sekitar 20 hingga 25% kehamilan pada trimester kedua. Kondisi ini umumnya muncul pada awal trimester kedua, namun bisa juga baru muncul di awal trimester ketiga dan umumnya dikategorikan sebagai bukan serviks prematur tanpa persalinan atau kontraksi. Diagnosisnya bisa dibuat manual maupun melalui USG.
Mendongkrak Nafsu Makan Anak Ketika Sakit
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.28
Tanda - tanda Kelahiran Bayi
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.28
Punya pengetahuan tentang tanda serta tahap persalinan jelas sangat membantu, meski tidak berarti setiap wanita hamil akan melewati rasa dan pengalaman yang sama saat melahirkan.
Diawali kontraksi
Normalnya, di minggu ke 38-40 kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga panggul. Bersamaan dengan itu, otot-otot rahim pun mulai melakukan gerakan mengerut dan meregang secara bergantian, terus-menerus secara teratur. Nah, gerakan otot rahim seperti inilah yang disebut kontraksi.
Seperti apa rasanya? Ada yang mengatakan nyeri seperti diperas, kaku dan tegang di perut, khususnya bagian bawah, atau mulas seperti ingin buang air besar.
Yang pasti, frekuensi terjadinya kontraksi semakin lama semakin meningkat, begitu juga dengan kekuatannya. Awalnya, jarak waktu antara kontraksi yang satu dan selanjutnya cukup panjang, biasanya selang satu jam. Lalu, semakin memendek, bisa tiap 30 menit, 15 menit, dan menjelang waktunya bayi lahir, jarak kontraksi bisa mencapai 2 atau 1 menit sekali.
Sewaktu jarak antar-kontraksi masih jauh, mungkin rasa nyeri terasa hanya pada bagian atas perut. Namun seiring dengan kemajuan proses awal ini, rasa nyeri semakin menjalar ke bagian bawah perut, bahkan ke arah bawah punggung dan belakang pinggang. Saat mulut rahim sudah membuka sempurna, rasa nyeri yang hebat di daerah tadi akan terasa sangat kuat.
Jalan lahir membuka
Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin semakin terdorong ke arah bawah (jalan lahir). Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi sedikit mulai membuka.
Perlu Anda tahu, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi janin dari kuman. Nah, pada awal tahap pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan lendir (yang berwarna merah muda) keluar melalui vagina.
Mulut rahim yang semula hanya membuka sedikit, seiring dengan datangnya kontraksi yang semakin kuat, akan terus melunak dan terbuka semakin lebar. Lama-kelamaan, mulut rahim akan terlihat semakin datar dan menyatu dengan rahim bagian bawah. Saat inilah pembukaan lengkap terjadi.
Pembukaan mulut rahim biasanya dihitung dengan satuan sentimeter (cm). Bila dokter mengatakan mulut rahim Anda sudah pembukaan 8, artinya jalan lahir sudah membuka sepanjang 8 cm. Pembukaan mulut rahim dikatakan lengkap bila sudah mencapai pembukaan 10, atau 10 cm.
Lamanya tahap pembukaan jalan lahir dari awal hingga sempurna, bervariasi pada setiap kehamilan. Namun, secara gamblang tahap persalinan dibagi atas:
- Kala/tahap I laten: di mulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa berlangsung 24-48 jam,
- Kala I aktif: dimulai dari pembukaan 3-10, yang berlangsung sekitar 7 jam pada persalinan anak pertama, 3 1/2 jam pada persalinan bukan pertama.
- Kala II: disebut fase mengejan, pada pembukaan 10/lengkap yang bisa berlangsung maksimal 1 jam.
- Kala III: adalah fase melahirkan plasenta, hanya berlangsung sekitar 15 menit.
Penting diingat, menjelang akhir kala I, meski Anda merasakan mulas yang luar biasa, Anda masih belum boleh mengejan. Sebab, saat ini mulut rahim belum membuka sempurna. Bila Anda mengejan saat ini, bisa mengakibatkan jalan lahir membengkak dan terjadi perobekan.
Jadi, harus bagaimana? Bernapaslah dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Lakukan hal ini berulang-ulang setiap kali rasa nyeri yang luar biasa itu datang.
Bila mulut rahim sudah membuka sempurna, artinya Anda sudah melewati tahap pertama dari proses persalinan, dan siap menuju tahap kedua, yaitu kelahiran bayi.
Siap lahir
Bila tidak ada hambatan, misalnya tali pusar yang melilit anggota tubuh janin, maka tahap yang dikenal dengan kala II ini berlangsung jauh lebih cepat dibanding tahap sebelumnya. Ada yang melewatinya tidak lebih dari 30 menit, meski ada juga yang lebih.
Pada tahap ini, kepala janin yang memang sudah tepat berada di mulut rahim akan terus mendesak. Bersamaan dengan itu, secara alamiah, rahim dan vagina akan membentuk semacam cekungan yang menjadi jalur untuk dilewati bayi. Saat ini, Anda akan merasakan tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara vagina dan anus).
Saat kepala janin sudah di ambang pintu dan siap keluar, lendir dan darah yang keluar dari vagina semakin bertambah. Selain itu, desakan kuat kepala janin akan menyebabkan kantung ketuban pembungkus janin pecah lebih awal atau saat pembukaan lengkap, sehingga cairan ketuban keluar membasahi daerah vagina. Cairan ini sekaligus membuat jalan lahir semakin licin yang justru memudahkan bayi meluncur keluar dengan mulus. Setelah pembukaan benar-benar lengkap dan kepala bayi sudah terlihat di pintu lahir, saat inilah Anda diijinkan mengejan.
Apa yang harus dilakukan? Ikuti saja baik-baik panduan penolong persalinan Anda. Ikuti aba-abanya, kapan Anda menarik napas dan kapan waktunya mengeluarkan napas sambil mengejan, Mengapa harus demikian? Sebab, saat mengejan harus dilakukan berbarengan dengan saat kontraksi datang, sehingga bayi akan lebih mudah meluncur di jalan lahirnya.
Saat kepala bayi berhasil keluar dari mulut vagina, bagian tubuh bayi yang masih di dalam secara alami akan berputar dengan sendirinya. Kondisi ini memungkinkan bagian bahu dan seluruh tubuh bayi keluar.
Nah, kini sambutlah kehadiran buah hati Anda di dunia dengan penuh cinta dan syukur. Anda bisa meminta penolong persalinan untuk membawakan bayi Anda sesaat dalam dekapan Anda.
Plasenta selesai bertugas
Dengan lahirnya sang buah hati, selesai pula tugas plasenta atau ari-ari yang selama ini menemaninya di dalam rahim. Plasenta yang selama 9 bulan lebih bertugas mensuplai nutrisi dan oksigen, mengeluarkan sisa metabolisme serta sebagai organ yang menyalurkan antibodi ke tubuh janin, juga harus dilahirkan. Proses yang terjadi dalam tahap ketiga ini biasanya berlangsung tidak lebih dari 15 menit.
Alam sudah mengatur, setelah bayi keluar, kontraksi masih terus berlangsung, meski tidak sehebat sebelumnya. Tujuannya untuk membantu melepaskan plasenta dari tempat menempelnya di dinding rahim. Hampir sama seperti proses kelahiran bayi, Anda akan diminta mengejan bersamaan dengan datangnya kontraksi.
Untuk memeriksa apakah seluruh plasenta sudah terlepas dari dinding rahim atau belum, penolong persalinan akan menekan perut Anda. Setelah itu, ia akan menarik perlahan-lahan tali pusar agar plasenta bisa keluar. Setelah seluruh plasenta beserta tali pusar keluar, barulah tubuh Anda dibersihkan.
Nah, kini selesailah sudah seluruh tahap proses persalinan. Anda pun memasuki babak baru dalam hidup Anda, yakni jadi seorang ibu. Sebuah peran yang luar biasa indahnya!
Cara Tepat Menggendong Bayi
Diposting oleh nobita 'vii' di 03.27Menggendong bayi baru tampaknya gampang, tapi bisa juga merepotkan bagi yang tak biasa. Misalnya, tangan mana dulu yang sebaiknya menyentuh si kecil? Bagian mana dari tubuhnya yang perlu disangga? Kapan Anda dapat mengangkatnya? Jangan khawatir! Ikuti saja cara-cara berikut ini. Ditanggung Anda langsung mahir menggendong si buah hati!
- Ketika bayi Anda telentang di atas tempat tidur, sisipkan salah satu telapak tangan (tangan kiri, misalnya) di punggung dan bokongnya. Kemudian, sisipkan telapak tangan kanan Anda ke belakang leher dan kepalanya.
- Angkat si kecil secara perlahan. Seluruh tubuhnya tersangga dengan baik dan kepalanya tidak akan berputar karena sudah disangga oleh tangan kanan Anda.
- Dengan hati-hati, pindahkan kepalanya ke bagian dalam siku atau bagian dalam lengan Anda. Dalam keadaan ini, bayi merasa nyaman karena kepala, leher dan seluruh tubuhnya tersangga dengan baik.
- Untuk memeluk bayi dan menyandarkannya ke bahu Anda, sangga leher dan kepalanya dengan tangan yang lebih bebas (tidak menyangga leher dan kepala), lalu pindahkan posisi bayi menyandar ke bahu. Sangga berat badannya dengan cara meletakkan telapak tangan di bokongnya. Jaga kepala dan lehernya yang masih lemah dengan telapak tangan yang lain.
Untuk bayi yang sering digendong, sering timbul istilah“bau tangan”. Para ibu muda yang baru memiliki bayi sering dinasihati jangan terlalu sering digendong, nanti membuatnya manja. Sebenarnya, keinginan bayi untuk digendong merupakan hal yang alami.
Selama sembilan bulan dalam kandungan ibunya, seorang bayi seolah berada dalam ayunan. Sehingga ketika lahir, dia mencari kenyamanan yang sama dengan digendong. Menurut Karen Sokal-Gutierrez, MD, staf pengajar School of Public Health, University of California Berkeley, bayi di bawah usia tiga bulan memang terlihat sangat membutuhkan bantuan orang yang ada disekitarnya.
Berbagai kajian ilmiah menunjukkan, ketika bayi-bayi menangis segera digendong dan diperhatikan kebutuhannya, timbullah perasaan aman. Stres dan kecemasannya berkurang dan akhirnya, bayi menangis lebih sedikit. “Jadi menggendong bayi yang menangis itu bagus, tidak akan memanjakannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gutierrez yang juga Ketua Komisi Early Childhood Adoption and Dependent Care pada American Academy of Pediatrics itu menjelaskan, sebagian dokter ahli anak menyebut periode tiga bulan pertama hidup bayi sebagai ‘trimester keempat kehamilan’. Bayi-bayi muda akan merasa lebih nyaman di dalam lingkungan yang mirip rahim ibu, tempat di mana mereka selalu didekap erat, selalu hangat dan diayun-ayun. Maka secara alamiah mereka merasa aman dan nyaman jika digendong, dibedong dan ditimang.
Tapi, setelah usia tiga bulan, bayi-bayi ingin sedikit mandiri. Mereka masih senang digendong, tapi kadang tertarik juga mengamati dan menjelajah sekitar. Bayi usia empat bulan bisa ditelentangkan supaya menggerak-gerakkan lengan dan menjangkau kakinya. Atau, ditengkurapkan supaya berlatih mengangkat kepala dan dada.
Dia menekankan, setiap bayi dan orangtua berbeda. Ada bayi yang perlu segudang perhatian, ada yang senang tidur melulu atau main sendiri. Ada orangtua yang tak bosan-bosannya menggendong bayi, ada yang ingin bayinya belajar mandiri dengan bermain dan tidur sendiri. Budaya yang berbeda punya kebiasaan berbeda pula. Para orangtua perlu menetapkan apa yang cocok dan paling memungkinkan untuk mereka dan bayinya.
Pam Leo, seorang parent educator di Gorham, Maine, Amerika Serikat mengungkapkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi-bayi yang digendong sepanjang waktu, dan terpenuhi semua kebutuhan-atas-sentuhannya sepanjang tahun pertama tidak menjadi bayi yang lengket atau terlalu tergantung pada orang. Sebaliknya bayi-bayi tersebut lebih jarang menangis, tumbuh lebih bahagia, lebih cerdas, lebih mandiri, lebih penuh kasih dan lebih ramah ketimbang bayi-bayi yang kebanyakan ditaruh di kursi, di buaian, di tempat tidur atau di alat bantu lainnya yang tak memerlukan kontak dengan manusia.
Menggendong bayi juga diyakini sebagai bagian vital dari rencana biologis alam dalam menciptakan ikatan kasih sayang ibu-bayi, serta amat penting bagi pengembangan kepercayaan, empati, belas kasih dan hati nurani. “Penelitian menegaskan menggendong bayi manusia mengembangkan kecerdasan dan kapasitas bayi dalam hal kepercayaan, kasih sayang, keintiman, cinta dan kebahagiaan,” tuturnya.