Senin, 04 November 2013

Perbedaan Antara Ekspektoran dan Antitusif


Obat batuk yang dijual bebas di apotek maupun toko-toko kelontong menawarkan masing-masing kelebihannya dengan komposisi beragam. Ada yang menonjolkan komposisi herbalnya, ada pula yang mengemukakan efektifitas formula farmasinya. Namun dari beragam khasiat yang ditawarkan, secara garis besar obatbatuk dibagi menjadi obat batuk ekspektoran dan obat batuk antitusif.
Seringkali penderita batuk dipusingkan dengan pilihan obat batuk yang tepat, apakah memilih ekspektoran ataukah antitusif. Untuk itu, perlu kita ketahui terlebih dahulu perbedaan antara ekspektoran dan antitusif dalam ulasan berikut.

Perbedaan Ekspektoran dan Antitusif

  • Obat batuk ekspektoran – umumnya mengandung guaifenesin/glycerol guaicolate. Ekspektoran ini berfungsi untuk mengatasi batuk berdahak, asma, dan batuk alergi. Sistem kerjanya adalah dengan mengencerkan dahak/lendir pada saluran pernafasan sehingga apapun yang menyebabkan batuk dapat keluar bersama dahak/lendir tersebut.
  • Obat batuk antitusif – umumnya mengandung dextromethorphan. Antitusif ini berperan dalam meredakan batuk kering dengan menekan refleks tubuh untuk batuk.
Penting untuk diketahui bahwa baik obat batuk ekspektoran maupun obat batuk antitusif, keduanya sudah tidak direkomendasikan lagi bagi anak di bawah usia 2 tahun karena justru akan membahayakan kesehatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik obat batuk ekspektoran maupun antitusif sebenarnya tidak terbukti efektif untuk menyembuhkan batuk. Kedua-duanya hanya dapat membantu meredakan gejala-gejala yang menyertai penyakit batuk atau influenza.
Batuk itu sendiri merupakan respons alami tubuh untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganggu saluran pernafasan atau paru-paru. Faktor pengganggu tersebut bisa dikarenakan adanya infeksi bakteri, iritasi, inflamasi ataupun karena adanya makanan atau minuman yang memasuki saluran pernafasan dan paru-paru. Obat batuk antitusif ditengarai justru akan menghambat keluarnya pengganggu tersebut. Namun obat batuk antitusif diketahui dapat membantu penderita batuk untuk mendapatkan jam beristirahat lebih lama tanpa gangguan batuk, terutama bila dikonsumsi di waktu sore atau malam hari.
Daripada menggunakan obat untuk mengatasi batuk, saat ini banyak dokter menyarankan penggunaan vaporiser atau humidifier yang dapat membantu mengencerkan dahak/lendir pada saluran pernafasan dan paru-paru. Metode ini dianjurkan terutama untuk mengatasi batuk pada anak dengan usia di bawah 2 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates