Senin, 04 November 2013

Infeksi Difteri


Penyakit Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium Diphteriae. Infeksi ini muncul dengan cepat dan mudah sekali menyebar. Pada tahap awal, gejalanya seperti sakit tenggorokan yang parah, demam ringan dan bengkak pada kelenjar di leher. Racun atau toksin yang dikeluarkan oleh bakteri dapat menyebabkan lapisan tebal berwarna putih keabu-abuan atau hitam pada tenggorokan dan hidung yang dapat mengakibatkan kesulitan bernafas dan menelan. Ciri-ciri inilah yang membedakan infeksi difteri berbeda dengan infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan pada umumnya.
Apabila infeksi berlanjut maka akan timbul gejala :
  • kesulitan bernafas atau menelan
  • penglihatan menjadi ganda
  • bicara menjadi cadel
  • dapat menunjukkan tanda-tanda syok (kulit pucat dan dingin, detak jantung cepat, berkeringat dan cemas)
Toksin difteri dapat menyebar melalui aliran darah dan dapat mengakibatkan komplikasi atas organ-organ lain, seperti jantung dan ginjal. Toksin dapat menyebabkan kerusakan pada jantung yang mempengaruhi kemampuannya untuk memompa darah keseluruh tubuh atau menyebabkan kerusakan ginjal untuk membersihkan darah. Selain itu toksin ini dapat menyebabkan kerusakan saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Bila tidak ditangani dengan cepat penderita dapat meninggal dunia. Anak usia balita, orang tua berusia lebih dari 60 tahun dan orang yang tidak pernah mendapat imunisasidifteri mempunyai resiko yang besar untuk tertular penyakit ini.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates